PROKAL.CO, BALIKPAPAN – Praktik prostitusi di tengah kota berhasil dibongkar aparat gabungan saat melakukan razia pada Rabu (14/3). Lokasinya di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di lahan yang ditutup seng biru di seberang kantor Samsat. Tempat mesum itu berupa warung remang-remang yang sekilas seperti tempat nongkrong biasa namun ternyata di dalamnya terdapat petak-petak kamar.
Selain menyediakan jasa esek-esek, penjual menyediakan minuman keras (miras). Saat penggerebekan, aparat berhasil menyita tiga dus miras. Petugas awalnya memeriksa setiap sudut ruang dari warung tersebut dan mendapati sebuah miras yang diperjualbelikan. Dari sinilah aparat semakin curiga dan mencoba menelusuri sejumlah sudut ruang lainnya.
Tepat di sebelah kanan warung terdapat sebuah ruang yang semula dikira kamar kecil karena terdapat sumur di dekatnya. Petugas mencoba memastikannya, setelah memasuki lebih dalam ternayata terdapat sejumlah kamar dengan pintu cokelat yang diberi angka di masing-masing pintunya.
"Nah ini nih, buat apa ini kok ada angka-angkanya. Pasti aneh-aneh ini. Bisanya itu nah," sela salah seorang petugas.
Daru pantauan media ini saat itu memang terdapat sekira enam petak kamar dengan angka sesuai nomor urut. Petugas pun mencoba memeriksa kamar tersebut. Hanya saja saat itu kondisi kamar tengah terkunci lantaran tidak ada yang sedang menginap di dalamnya. Namun dari celah kecil di dinding tersebut terlihat di dalamnya terdapat kasur yang agak kusam. Kuat dugaan bahwa tempat ini memang kerap dijadikan tempat melampiaskan nafsu bejat pria hidung belang.
"Ya ini sudah nggak jelas, tampilannya aja begini," ujar lagi salah seorang petugas.
Dari informasi yang didapat oleh pemilik warung yang belum diketahui namanya ini petugas mengatakan bahwa petak kamar tersebut rupanya disewakan kepada warga yang ingin menggunakan sebesar Rp.40 ribu sekali nginapnya. Memang tergolong murah, namun justru kecurigaan dari tempat ini sangat kuat digunakan untuk mesum.
"Kata orangnya itu Rp.40 ribu kamarnya. Murah sih tapi ya patut kita curigai. Tempatnya disini, di gelap-gelap," tambahnya.
Camat Balikpapan Kota, Aspiansyah mengakui, sejumlah indekos saat ini menjadi perhatiannya termasuk tempat tinggal yang memiliki banyak kamar. Dimana di wilayahnya sendiri memang banyak tempat pribadi yang dialih fungsikan sebagai kos-kosan. Harusnya sebelum beroperasi terlebih dulu mendapatkan izin resmi dari pemerintah. Namun yang terjadi selama ini memang masih banyak indekos yang bandel.
"Memang kita selalu melakukan penertiban terhadap indekos ini. Sebab banyak juga indekos yang memiliki kamar banyak tapi tidak tercatat. Makanya kita gelar razia ini," sebutnya.
Adapun maraknya indekos tak jelas di Balikpapan adalah buntut dari membludaknya para pendatang yang juga tidak memiliki identitas. Alhasil razia yang digelar pun juga untuk menyasar para penduduk yang tidak memiliki identitas. Rencananya razia ini pun akan digelar secara berkala.
"Iya kita akan melakukan kegiatan ini secara berkala. Karena untuk mencegah penduduk yang tidak memiliki identitas di Balikpapan," pungkasnya. (yad/yud)