PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota (DKK) aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait keamanan vaksin, terutama vaksin measles-rubella (MR). Pada Senin (4/12) lalu, DKK melakukan koordinasi dengan warga dan instansi terkait di balai kota. Kegiatan ini menghadirkan Ketua Komnas Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (PP-KIPI), Hindra Irawan Satari sebagai pemateri.
Selain itu, hadir juga pembicara dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) pusat, yang memberikan pemahaman mengenai penyakit kulit psoriasis. Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendali Penyakit DKK Ester Vonny, tujuan kegiatan ini untuk membahas keamanan vaksin MR.
“Salah satunya adalah penyampaian penjelasan tentang status kasus terduga KIPI imunisasi MR yang terjadi di Kota Balikpapan,” kata Vonny, kemarin.
Hingga kini, capaian pelaksanaan vaksinasi MR di Balikpapan belum mencapai target. Masih ada sejumlah warga di Balikpapan yang menolak untuk melakukan vaksin MR. “Pelaksanaan vaksin di Balikpapan terus berjalan dan diperpanjang hingga akhir tahun. Saat ini capaiannya sudah 82,14 persen,” sebutnya.
Vonny menuturkan, kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut hasil konsultasi kasus KIPI serius di Kementerian Kesehatan RI, yang berencana melakukan kunjungan di Kota Balikpapan.
Dalam penyampaiannya Asisten II Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Balikpapan, Dyah Muryani meminta dukungan masyarakat Balikpapan dalam pelaksanaan vaksin MR agar target 95 persen bisa tercapai.
Dia mengakui, Balikpapan merupakan daerah dengan beragam keyakinan. Namun, dalam pelaksanaan vaksin ini, tujuannya hanya untuk memutus penyebaran campak dan rubella. “Saya mohon dukungannya sekali lagi, karena apa yang dilakukan ini adalah supaya anak-anak sehat,” katanya. (cha/vie/k1)