BALIKPAPAN - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan mengklaim, 10 persen konsumen premium telah beralih menggunakan pertalite dengan rata-rata konsumen mencapai 7.413 Kilo Liter (KL) per bulan. Dari 30 persen yang ditargetkan. "Kami inginnya peralihan bisa sampai 100 persen, tapi kan bertahap. Membuat masyarakat merubah pola konsumsinya kan tidak mudah juga," tutur Area Manager Communication and Relations Kalimantan Dian Hapsari di kantornya Selasa kemarin.
Hingga kini ada 184 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang melayani penjualan pertalite. 43 di antaranya tersebar di Kaltim. Dari 60 SPBU yang ditargetkan.
Bahkan di Kaltim, lanjutnya mencatatkan pertumbuhan peningkatan yang tak kalah signifikan. Tengok saja posisi konsumsi hingga Maret, mencapai 3.098 KL dibanding Februari yang hanya 2.116 KL.
Sementara jumlah konsumsi Pertamax pada periode yang sama mencapai 2.562 KL, meningkat dari jumlah konsumsi Februari yang mencapai 2.270 KL.
Adapun volume konsumsi premium mengalami penurunan pada periode yang sama, yakni mencapai 46.476 KL dari jumlah konsumsi pada bulan sebelumnya yang mencapai 46.989 KL.
"Kalau dilihat Januari trennya turun terus. Konsumsi premium saat itu 50.633 KL," sambung Sari sapaan akrabnya.
Guna meningkatkan minat, perseroan akan melakukan sosialisasi keuntungan menggunakan bahan bakar non subsidi. Utamanya bagi mesin kendaraan.
Memperjelas penjualan pertalite melalui pemasangan banner yang besar dan pemasangan nama pada dispenser merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran konsumen mengenai ketersediaan BBM tersebut di SPBU.
"Bagusnya sih petugas di SPBU juga aktif menginformasikan penjualan pertalite ke konsumen. Semuanya dilakukan bertahap," tutupnya. (dra/yud)