JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon sepakat dengan kritikan Wakil Presiden Jusuf Kalla terhadap keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memberikan soal atau pertanyaan debat capres – cawapres beberapa hari sebelum pelaksaan debat. “Saya saya sependapat dengan Pak JK. Apa yang disampaikan oleh Pak JK itu saya kira benar sekali," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/1).
Menurut Fadli, JK berbicara dari sisi hati nurani. Karena itu, Fadli pun harus mengakui bahwa apa yang JK sampai tersebut sangat benar. "Saya kira walaupun Pak JK sekarang ini petahana sebagai wakil presiden, kalau apa yang disampaikan itu benar ya saya akui kalau itu benar," ungkapnya.
Fadli berujar, memberitahukan pertanyaan sebelum debat dimulai itu membuat publik kurang greget terhadap pemimpin yang sesungguhnya. Sebab, kata Fadli, pemimpin itu akan dinilai pikirannya, perbuatannya, visi misi, hingga gesture mereka.
Menurut Fadli, seharusnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak memberitahukan pertanyaan yang akan diajukan, karena akan membuat debat menjadi kurang seru. "Akan membuat perdebatan itu sudah agak kurang seru, begitu ya. Ini yang menurut saya memang harusnya tidak dilakukan oleh KPU," ungkap Fadli.
Sebelumnya, JK mengkritik pemberitahuan pertanyaan debat capres dan cawapres beberapa hari sebelum pelaksanaan debat. JK mengatakan, pertanyaan sudah diberitahukan duluan, maka yang akan menyiapkan jawaban adalah tim sukses.
"Debat itu gunanya untuk mengukur sejauh mana pengetahuan capres dan cawapres itu apabila menghadapi masalah yang harus diputuskannya sendiri. Nah kalau (pertanyaan) itu dibuka duluan, berarti yang menjawab itu tim," kata JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (8/1) lalu . (boy/jpnn/rus)