Penjahat Itu Bukan Lompat, Lari ke Semak-Semak

- Rabu, 16 Januari 2019 | 08:24 WIB
BELUM DITEMUKAN: Di kawasan jembatan yang menghubungkan jalan Iswahyudi-MT Haryono inilah Majid berhasil lolos dari kejaran petugas.
BELUM DITEMUKAN: Di kawasan jembatan yang menghubungkan jalan Iswahyudi-MT Haryono inilah Majid berhasil lolos dari kejaran petugas.

BALIKPAPAN  –  Kasat Reskoba Polres Balikpapan, AKP Bambang Hardianto akhirnya buka suara terkait penjahat yang kabur setelah melompat dari jembatan setinggi 10 meter yang menjadi jalan penghubung Jalan Iswahyudi-MT Haryono, Kamis (10/1). Sebelumnya Polsek, Polres, Polda, BNNK menyatakan belum ada informasi penangkapan penyalahguna narkoba apalagi soal salah seorang yang ditangkap kemudian kabur dan lolos dari kejaran aparat.

Saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (15/1), Bambang mengatakan, penjahat itu bukan lompat.

“Dia lari, kabur ke semak-semak,” tegasnya. Keterangan lompat diperoleh Balpos dari sejumlah warga yang menyaksikan jalannya penangkapan.

Lantas siapa sebenarnya pria yang kabur dan hilang di balik semak belukar? Ditanya begitu, Bambang mengatakan, dia adalah Mardin. Kasat Reskoba mengakui memang ada dua orang yang diamankan aparat terkait dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Mereka adalah Mardin dan Abdul. Kedua orang ini dibidik saat polisi mengejar Bandar narkoba bernama Anton yang tinggal di kawasan Gunung Bakaran.

Waktu itu, polisi menggeledah kamar indekos yang dihuni Anton di Jalan AMD Manunggal sekira pukul 10.00 Wita. Sayangnya Bandar itu tak berhasil ditemukan, namun di dalam kamar aparat mendapati Mardin. Saat digeledah di kamar kos Anton itulah ditemukan sabu seberat 0,2 gram.

"Anton ini sudah kami TO (target operasi, Red) sejak lama. Pas kami geledah, Anton tidak ada. Informasi Anton ada di luar, namun di situ ada saudara Mardin, nah kami gak tahu posisi dia apa, bisa aja kemungkinan dia pembeli," duga Bambang.

Tak lama berselang, kembali kasat Reskoba menerangkan, datang Abdul. Akhirnya Mardin dan Abdul diamankan untuk dimintai keterangan sekaligus menjalani pemeriksaan karena keduanya dicurigai sebagai pembeli. Keduanya kemudian hendak digiring ke dalam mobil setelah terlebih dahulu polisi memborgol tangan mereka. Ternyata dengan tangan terikat, Mardin dan Abdul masih melakukan perlawanan dan kabur. Abdul berlari dengan cepat, khawatir jaraknya semakin jauh aparat mengejarnya. Sementara Majid lari ke arah jembatan dan menghilang di balik semak belukar.

"Kami amankan mereka  tujuannya untuk menguatkan kesaksian. Pas kami bawa tiba tiba keduanya lari walaupun sudah diborgol. Abdul posisinya paling jauh jadinya itu yang kami kejar dulu. Nah si Mardin ini masuk ke semak-semak, jadi bukan loncat sih sebenarnya," ujar Bambang.

Hingga kemarin, Mardin belum berhasil ditemukan sementara rekannya, Abdul terbukti positif pengguna sabu.

Bagaimana dengan Anton sang Bandar? Bambang menjawab, Polres telah memasukannya dalam daftar pencarian orang (DPO) dan meminta bantuan masyarakat untuk menginformasikan keberadaannya jika mengetahui. “Abdul sudah kami serahkan kemarin (14/1, Red) ke BNN untuk direhabilitasi," pungkas Bambang.

 Saat dikonfirmasi Kepala BNNK Balikpapan, Kompol M Daud membenarkan  soal pelimpahan pengguna narkoba atas nama Abdul.

"Setelah diassesment itu hasil rekomendasinya dia (Abdul, Red) harus direhabilitasi rawat jalan," tutup Daud. (yad/yud)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X