BALIKPAPAN - Jelang memasuki musim kemarau, cuaca wilayah Balikpapan mulai panas. Kondisi drainase atau saluran air yang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat pun mulai kering dan dipenuhi tumpukan sampah.
Dari pantauan Balikpapan Pos Rabu (16/1), sebagian kondisi drainase di wilayah Balikpapan, volume air drainase mulai surut dan membuat drainase menjadi dangkal. Sampah-sampah yang berada di aliran drainase pun tak bisa mengalir dan menumpuk di tempat yang dangkal. Selain parit yang dangkal juga memiliki beberapa tempat sehingga sampah tersangkut.
“Banyak kendala yang menyebabkan sampah tertumpuk mulai dari pipa yang berada di dalam parit hingga kayu yang terbawa arus hingga tersangkut,” kata pengawas UPT DPU Dedi Sugara kepada Balikpapan Pos, kemarin.
Seperti di Jalan Wortel Monginsidi, Baru Ulu, Balikpapan Barat yang berlokasi di tengah pemukiman penduduk. Tampak kondisi drainase dipenuhi tumpukan sampah yang tersendat tak mengalir. Bukan hanya pada sisi tengah drasinase saja yang dipenuhi sampah, namun juga pada sisi drainase juga dipenuhi sampah.
"Kalau air kering dan masuk musim kemarau, drainase pasti dipenuhi sampah. Karena tidak hujan, sampahnya bertumpuk di tempat yang dangkal. Tapi kalau hujan turun dengan deras, sampah yang bertumpuk akan mengalir," ucap Dedi Sugara.
Bukan hanya wilayah Baru Tengah yang dangkal dan dipenuhi sampah. Kondisi yang sama juga tampak pada wilayah Baru Ulu. Seperti yang terlihat drainase di kawasan Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat. Tampak air drainase mulai surut dan dipenuhi sampah warga.
“Paling dominan sampah yang sering ditemui di dalam drainase ialah sampah plastik dan sampah rumah tangga,” imbuh Dedy. (may/san)