BALIKPAPAN - Persiba Balikpapan baru memiliki dua penjaga gawang. Fajar Setya dan Dwi Yudha. Itupun, andai mantan kiper PON 2012 tersebut terpilih pada seleksi nanti. Tentu, Beruang Madu wajib gencar dalam bursa transfer. Terutama mencari penjaga gawang berkualitas. Ya bila hanya mengandalkan Fajar Setya, tentu menjadi kerugian. Mengingat, pemain asal Semarang tersebut performanya naik turun.
Terbukti musim lalu, di bawah mistar harus bergantian dengan Barep Wahyudi pada putaran pertama. Pun putaran kedua hal sama juga terjadi seiring masuknya Aji Bayu. ”Memang idealnya tiga penjaga gawang. Tapi bisa juga empat. Makanya masih butuh kiper. Biarkan pelatih kiper yang akan mencarinya. Karena dia yang lebih paham,” kata Salahudin, Jumat (18/1) kemarin.
Ya, menentukan kiper utama, Salahudin mengatakan sepenuhnya wewenang Adi Wijoyo yang memang ditunjuk menangani pelatih kiper. Hanya saja, tetap akan memberikan masukan. Apalagi, posisi tersebut sangat krusial. Sampai saat ini, ia belum mengetahui apakah manajemen telah melakukan penjajakan mencari kiper atau tidak. ”Siapapun yang menjadi pelatih kiper utama, yang terpenting bisa menjawab kepercayaan,” ujarnya.
Untuk musim-musim sebelumnya, Beruang Madu merupakan salah satu tim yang kerap mendapatkan bahkan menciptakan kiper berkualitas. Dahulu, meski sudah tidak muda lagi, Sumardi menjadi kiper nomor satu Persiba. Kepiawaannya di Bontang FC, membuat manajemen terdahulu mengambilnya. Masa keemasan Sumardi menghilang, langsung digantikan I Made Wirawan. Lima tahun berseragam Persiba sejak 2007-2012. Kepiawaannya tidak diragukan lagi.
Bahkan menjadi kiper utama Timnas. Sayang Persiba melepasnya ke Persib Bandung. Di sana, Made sukses membantu Persib merebut gelar juara Indonesia Super Liga (ISL) musim 2014. Selain nama Made, terakhir Persiba melahirkan kiper muda berbakat. Ya Kurniawan Kartika Ajie langsung mencuat pada musim 2017. Kehebatannya, membuat ia dipanggil Timnas U-22. Seperti Made, kini Kurniawan Ajie hengkang dan bergabung bersama Arema FC. (ham/san)
