BATANGHARI - Tim Gabungan Polres Batanghari dan Polsek Muara Tembesi, berhasil menangkap satu dari dua pelaku perampokan Alfamart yang berada di Pall V, Keluarahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Pelaku yakni ZA (23) warga RT 03 Desa Sungai Pulai, Kecamatan Muara Tembesi, Batanghari, ini merupakan salah satu mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Provinsi Jambi. Dia ditangkap pada Rabu (23/1) sekitar pukul 22.00 WIB di kos yang berada di Komplek Air Panas, Muarabulian.
Wakapolres Batanghari, Kompol Soekamto, menyebutkan, dalam penangkapan pelaku melakukan perlawanan. Akhirnya, dilumpuhkan.
“Iya, ZA terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan terhadap petugas. Dia ditembak dua kali di bagian kaki,” ujar Kompol Soekamto dalam pres rilisnya di Mapolres Batanghari, Kamis (24/1).
Diterangkanya, pelaku ZA ini merupakan mantan karyawan Alfarmart, sehingga dirinya sangat paham betul situasi dan kondisi di dalam Alframart. Ini memudahkannya dan rekannya dalam melancarkan aksinya.
“Dia (pelaku,red) beraksi tidak begitu lama. Pelaku pernah bekerja di Alfarmart. Dengan pengalaman itulah, pelaku ini sudah sangat tahu persis situasi kondisi sasaran (Alfarmart,red),” bebernya.
Atas perbuatannya, pelaku ZA akan dijerat Pasal 365 pencuian dengan kekerasan (Curas) dengan ancaman minimal 9 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara.
Terpisah, saat ditanyai wartawan ZA mengakui perbuatannya. Aksi nekatnya melakukan perampokan ini sudah lama direncanakanya dari sebulan yang lalu. Sudah empat kali berniat untuk melancarkan aksinya. Namun batal karena belum ada nyali.
“Sudah empat kali ingin melaksanakan aksi perampokan tersebut, namun waktu itu Saya belum ada nyali. Dan baru ini dilakukan karena sudah sangat kepepet,”akunya.
Ditanya mengenai senjata berupa pistol mainan dan Senjata Tajam (Sajam) itu diperoleh?, ZA mengaku, untuk sajam memang telah disiapkan. Sementara pistol mainan baru dibelinya di toko mainan di kawasan Tembesi.
Disinggung alasan menggunkan pistol mainan dalam melakukan aksinya, ZA, beralasan agar bisa membuatnya bisa bernyali. Dan dengan mengunakan pistol kesanya lebih dapat untuk menakuti-nakuti karyawan yang akan dirampok.
“Kenapa saya berpikir harus mengunakannya (pistol mainan) karena bisa menambah nyali saya. Dan kesannya kalau menggunakan pistol itu gimana, mareka pasti akan merasa lebih takut daripada hanya mengunakan sajam saja,” ucapnya.
Untuk hasil dari rampokan, diakuinya, dibagi dua dengan rekannya. Untuk bagiannya telah digunakan untuk menebus laptop yang telah digadaikan. Kemudian digunakan untuk makan dan keperluar lain ketika di Jambi.
“Totalnya uangnya (uang hasil rampokan,red) ada sekitar Rp6 juta. Rp2 juta Saya kasih teman Saya satunya. Rp3 juta untuk nebus laptop. Sisanya untuk keperluan ketika Saya di Jambi dengan pacar Saya, seperti makan dan lainya,” ungkapnya.