SAMARINDA - Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi menyambut positif arahan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Pusat, Joko Supriyono bahwa Kaltim ke depannya harus menjadi salah satu penyuplai bahkan produsen biodiesel di tingkat nasional.
“Ini sesuatu yang positif, karenanya pengusaha sawit di Kaltim harus mampu menunjukkan atau membuktikan kalau bisa melakukan arahan Ketua Gapki Pusat itu,” kata Hadi usai membuka Muscab V Gapki Kaltim di Hotel Midtown Samarinda, Jumat (25/1)
Karenanya, dia berharap, momentum Muscab V Gapki Kaltim periode 2018-2023 dapat mempersatukan semangat para pengusaha kelapa sawit untuk bergabung bersama Gapki. Bersama-sama menumbuhkan usaha sektor kelapa sawit hingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Hingga saat ini dari 300 lebih pengusaha kelapa sawit, hanya 38 persen yang baru bergabung dengan Gapki. Karena itu, Pemprov Kaltim mengimbau agar para pengusaha kelapa sawit di Kaltim untuk bisa bergabung dengan Gapki. Sehingga, ada payung hukum yang jelas dan Kaltim sesuai arahan Ketua Umum Gapki Pusat itu bisa berkiprah secara nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengajak Gapki dan pemerintah daerah meyakinkan pusat untuk mendesain Kaltim menjadi salah satu pusat penyuplai biodiesel. Kelapa sawit Benua Etam, menurutnya, terus berkembang dan meningkat cukup signifikan.
“Hilirisasi sawit itu bermacam-macam. Ada puluhan bahkan ratusan produk lainnya lagi. Tidak bisa sekaligus dilakukan, tapi lihat pangsa pasar dan kebutuhannya,” ujarnya.
Diakuinya, Kaltim selama ini sangat besar memberikan kontribusi crude palm oil (CPO), sehingga perlu dibuat kebijakan agar industri biodiesel yang selama ini dominan di wilayah Indonesia bagian barat harus diarahkan ke bagian Timur.
“Industri biodiesel harus ada di sini. Pabrik biodiesel itu harus dikembangkan di Kaltim ini untuk menyuplai wilayah Timur bahkan nasional dan global,” tambahnya. (hai/vie/k1)
