Tantangan Inflasi Tahun Politik

- Selasa, 29 Januari 2019 | 08:01 WIB
Achmad Zaini
Achmad Zaini

BALIKPAPAN  -  Seperti diketahui, tahun 2019 merupakan tahun politik. Ada pemilihan umum legislatif yakni DPD, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten atau kota juga Pemilihan Presiden 2019-2024. Peningkatan permintaan kerap mewarnai momentum tersebut yang berujung naiknya harga. Hal itu berpotensi membentuk inflasi.

Terkait itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Achmad Zaini menegaskan, tahun politik akan memberi pengaruh sejumlah kelompok pengeluaran. Masing-masing kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi. "Pengaruhnya ada tapi tidak signifikan," ucapnya dijumpai di kantornya, Senin (28/1).

Inflasi merupakan gambaran kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Lawan dari inflasi yakni deflasi alias penurunan harga yang juga terjadi secara umum.

Lanjut pria yang baru tiga hari bertugas di Balikpapan ini, menerangkan, tekanan inflasi dari dua kelompok tersebut berpotensi terjadi seiring kegiatan kampanye yang membutuhkan konsumsi. "Ya saat kampanye, kandidat menyediakan konsumsi berupa makanan dan minuman, nantinya pasti akan ada peningkatan, kalau makanan jadi tinggi otomatis bahan makanan juga ikut meningkat," jelasnya.

Lanjut dia menerangkan, pengeluaran komunikasi yang tergabung dalam kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan juga patut diwaspadai lantaran memiliki peluang untuk memberi beban inflasi. "Bisa jadi karena saat kampanye komunikasi akan intens dilakukan guna menggalang dukungan," papar Zaini kemudian.

Terkait itu, penting bagi pemerintah untuk mewaspadai. Khususnya kelompok bahan makanan dan makanan jadi. Apalagi di luar momentum tersebut, kedua kelompok pengeluara rumah tangga tersebut kerap memberi andil terhadap inflasi kota. "Bobot pengaruh bahan makanan dan makanan jadi terhadap pengeluaran rumah tangga cukup besar. Terlebih mayoritas bahan makanan didatangkan dari luar daerah," ulas pria yang sebelumnya bertugas di Samarinda.

Tahun 2018 misalnya, dengan tingkat inflasi secara kalender yakni Januari hingga Desember sebesar 3,13 persen, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,66 persen sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mencatatkan inflasi lebih besar yakni 3,49 persen. "Tapi inflasi kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan masih yang tertinggi yakni 5,87 persen terutama disumbang komoditas tiket pesawat karena rekreasi keluar kota merupakan kebutuhan masyarakat belakangan ini seiring dengan membaiknya daya beli," ulasnya tenang.

Ia pun optimis tingkat inflasi kota sekalipun di tahun politik relatif terkendali dan tidak berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. "Pemerintah juga tidak tinggal diam, bahkan membentuk tim khusus yakni TPID. Itu terlihat beberapa tahun belakangan, inflasinya relatif terjaga," pungkasnya. (dra/vie)

Editor: amir-Amir KP

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X