Oktober Mulai Dikerjakan, Saat Ini Menunggu Penlok dari Gubernur

- Kamis, 28 Februari 2019 | 00:23 WIB
BAHAS JEMBATAN TOL: Proyek jembatan tol Penajam-Balikpapan yang melibatkan kontraktor pelaksana akan dimulai Oktober mendatang.
BAHAS JEMBATAN TOL: Proyek jembatan tol Penajam-Balikpapan yang melibatkan kontraktor pelaksana akan dimulai Oktober mendatang.

DIREKTORAT Bina Marga, Jalan Bebas Hambatan, dan Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jonggi Panagian menjelaskan, tahapan demi tahapan pembangunan jembatan tol Teluk Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) telah dilaksanakan.

Saat ini, prosesnya tinggal menunggu penetapan lokasi (penlok) dari gubernur. Jonggi Panagian saat dikonfirmasi usai pelaksanaan konsultasi publik terkait pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan-PPU di Kantor Bupati PPU, Selasa (26/2) pagi, menegaskan hal tersebut.

“Saat ini, kami tinggal tunggu persetujuan dari gubernur Kaltim terkait penerbitan penlok tersebut. Dalam pembangunan ini memang ada terkena lahan masyarakat sekitar, sehingga perlunya digelar konsultasi publik ini,” kata Jonggi Panagian.

Dijelaskannya, setelah terbitnya penlok dari gubernur Kaltim, proses selanjutnya adalah pengukuran tanah masyarakat. Kemudian penyerahan sertifikat tanah dan pembayaran kepada pemilik lahan. “Memang tahapan-tahapan ini semua harus dijalankan. Tapi, target kami Oktober tahun ini, pemancangan tiang jembatan sudah dapat dimulai,” sambungnya.

Jonggi menambahkan, pembebasan lahan sisi PPU dianggap lebih rumit dibandingkan sisi Balikpapan yang notabene merupakan lahan milik negara. “Balikpapan lebih mudah karena di sana sebagian tanah milik negara, salah satunya adalah PT Pertamina. Ini proyek negara, sehingga siapapun patuh pada negara. Penyelesaian sisi Balikpapan kami anggap lebih mudah,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Suparmi mengungkapkan, usai sepekan sebelumnya digelar sosialisasi dan pendataan bagi pemilik lahan, Tim Percepatan Pembangunan kembali menggelar konsultasi publik terkait pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia ini.

“Konsultasi publik ini untuk meminta persetujuan dari masyarakat terhadap proyek yang akan dilaksanakan, khususnya terkait lokasinya. Apakah mereka yang bersangkutan setuju atau tidak jika lahan mereka terkena proyek pembangunan jembatan tol ini. Intinya itu,” kata Suparmi.

Ditambahkannya, masyarakat sekitar antusias dalam pelaksanaan konsultasi publik ini. Sebagian besar mengatakan setuju. Mereka yang hadir pun mengikuti kegiatan ini dengan seksama. Warga membawa data-data yang diperlukan.

“Jembatan tol Teluk Balikpapan-PPU ini memang strategis sekali. Mudah-mudahan proyek ini dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan apa pun, sehingga sangat membantu pembangunan daerah, meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya juga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di PPU. Kami yakin bila jembatan tol Teluk Balikpapan-PPU ini terbangun, PPU mampu seimbang dengan Balikpapan,” bebernya.

“Pembangunan jembatan tol ini untuk kepentingan umum, sehingga seluruh prosesnya wajib mengikuti ketentuan dalam pembahasan. Kami selalu berharap dukungan seluruh masyarakat, sehingga pembangunan ini dapat segera terlaksana,” tutupnya. (pam/rus/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X