BALIKPAPAN-Hari Perempuan Internasional (HPI) yang jatuh pada Jumat (8/3) kemarin menjadi momen bagi perempuan untuk menyadari hak dan kewajiban mereka. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan, Arita Rizal Effendi, HPI merupakan momen untuk menanamkan kesetaraan dengan kaum adam.
Dia menuturkan, melawan kekerasan terhadap perempuan misalnya, harus dimulai dari sosok perempuan. Yaitu, sosok pendidik yang menanamkan mindset pada anak-anak mereka, bagaimana laki-laki memperlakukan perempuan.
“Jika memiliki putra, para ibu bisa memberikan mindset terhadap mereka mengenai adanya perempuan sebagai mitra laki-laki. Jika dulu ada mindset bahwa perempuan itu di bawah laki-laki, maka kini itu telah berubah. Perempuan adalah partner kerja sama dengan laki-laki,” kata Arita.
Menurutnya, laki-laki dan perempuan harus saling menghormati. “Sudah saatnya perempuan menunjukkan kehebatan kepada laki-laki. Karena, pemahaman bahwa laki-laki itu harus di atas perempuan, akan berbahaya apabila turun-temurun kepada anak. Bisa menjadi kebiasaan. Makanya dari sekarang, pendidikan sudah harus diubah,” sebut Arita.
Selain itu, perempuan juga harus paham tentang hukum. “Perempuan itu harus sadar hukum, sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan bisa berkurang. Dalam penanganan, polisi pun tidak akan membedakan gender,” katanya.
Memahami tentang hukum, juga akan mengurangi kekerasan terhadap perempuan. “Apabila perempuan paham hukum, maka mereka sendiri tahu bagaimana cara melindungi dirinya,” tandasnya. (cha/vie/k1)