BALIKPAPAN-Sejumlah warga meminta pemkot agar membangun terminal angkutan kota (angkot) yang representatif di wilayah Balikpapan Timur. Hal ini untuk mengakomodasi penumpang tujuan Pasar Teritip.
Winarno, salah seorang pedagang ikan di Pasar Teritip mengaku, adanya terminal angkot akan membuat Pasar Teritip semakin ramai. “Di samping pasar ‘kan masih ada lahan cukup luas, bagus tuh dibuat terminal angkot,” usul Winarno, Minggu (10/3).
Apalagi, angkot jurusan Handil-Balikpapan melintas di kawasan tersebut. Terminal angkot Handil-Balikpapan yang sebelumnya di Balikpapan Permai, bisa dipindahkan ke terminal angkot yang baru. Kondisi Terminal Balikpapan Permai pun sudah tak representatif lagi.
“Tentunya dengan adanya terminal, pembeli bukan hanya dari wilayah Teritip saja, melainkan bisa berdatangan dari Samboja, Handil, atau Amborawang,” aku Winarno.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan bahwa usulan terminal di Teritip itu, sudah dikaji Dishub Balikpapan dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021.
“Melihat hal tersebut, maka dalam RPJMD kami usulkan pembangunan terminal. Bahkan, usulan terminalnya ada dua, yakni Teritip dan Balikpapan Selatan,” terang Sudirman.
Lanjut Dirman -biasa Sudirman Djayaleksana disapa, terminal di dekat Pasar Teritip itu bakal menjadi terminal tipe B. Akan menghubungkan antarkota dalam provinsi, yakni Balikpapan dengan Kutai Kartanegara. “Jadi, nantinya angkot ke Handil (Kukar) bisa ngetem di sana terminal dekat Pasar Teritip,” sambungnya.
Dia menambahkan, Kota Balikpapan baru memiliki satu terminal tipe B, yakni Terminal Batu Ampar. Terminal itu merupakan terminal antarkota dalam provinsi yang menghubungkan Balikpapan dengan kabupaten/kota di wilayah utara. Misalnya, sebagian wilayah Kukar, Samarinda, sampai Banjarmasin.
“Terminal kota memang baru ada satu di Balikpapan, yakni Batu Ampar di Balikpapan Utara,” pungkasnya.
Sementara terkait luasan lahan untuk membangun terminal tipe B, minimal 2 hektare. Lahan itu akan dibangun jalur pemberangkatan kendaraan, tempat tunggu kendaraan umum, tempat istirahat, bangunan kantor terminal. “Sementara untuk fasilitas penunjang terminal harus disediakan toilet, musala, kantin, taman, serta ruang informasi,” pungkasnya. (dan/vie/k1)
