BALIKPAPAN-Berbagai upaya telah dilakukan pemkot guna memaksimalkan pendapatan Gedung Parkir Klandasan (GPK). Sejak diresmikan 2017 lalu, gedung parkir setinggi delapan lantai ini sepi pengunjung. Masyarakat lebih memilih parkir di bahu jalan dan seputaran Pasar Klandasan.
“Kami sekarang terima parkir berlangganan, jadi semua pemilik ruko sepanjang Jalan Jenderal Sudirman menjadi member di GPK,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana usai coffee morning, Senin (11/5).
Namun, ketika ditanya berupa jumlah pemilik ruko yang jadi anggota GPK, dirinya tidak ingat persis. “Kalau jumlah member-nya lupa aku. Tanya sama kepala UPT,” aku Dirman, sembari menambahkan, “Promo parkir berlangganan ini sudah diberlakukan selama enam bulan.”
Selain para pelaku usaha, pejabat dan karyawan di lingkungan Pemkot Balikpapan juga diwajibkan parkir di GPK setiap hari Jumat. Hal ini untuk mendukung kegiatan tertib lalu lintas di lingkungan pemkot. “Untuk setiap Jumat itu, memang seluruh karyawan dan pejabat pemkot wajib parkir di GPK,” akunya.
Untuk mengoptimalkan GPK, shuttle car juga dioperasionalkan untuk memfasilitasi pemilik kendaraan. “Responsnya lumayan banyak, terutama anak sekolah di Gunung Pasir. Yang tadinya mereka taruh dan parkir di badan jalan Gunung Pasir, sekarang sudah naruh di gedung parkir. Jadi, pagi dia taruh di gedung parkir, kemudian diantar shuttle car,” kata Sudirman.
Inovasi yang dilakukan itu pun diharapkan mampu memenuhi target pendapatan sektor perparkiran. Selain itu, arus lalu lintas menjadi lancar dan tertib. Pemilik kendaraan juga tidak waswas, karena menaruh kendaraan di tempat yang aman.
“Naruh di gedung lebih aman, kenapa? Karena ada CCTV. Kalau di jalan risiko dibaret dan sebagainya. Gedung kita ‘kan 24 jam, ada sekuriti yang juga menjaga,” kata Sudirman lagi.
Adapun tarif parkir di GPK untuk roda empat Rp 4.000 per dua jam pertama, sedangkan untuk roda dua Rp 2.000. Selanjutnya Rp 1.000 setiap penambahan satu jam. (dan/vie/k1)
