Bendali I Sepinggan Baru Tertutup Gulma Air

- Kamis, 14 Maret 2019 | 10:36 WIB
KAPAN DIBERSIHKAN?: Permukaan Bendali I Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, yang kini tertutup gulma air.
KAPAN DIBERSIHKAN?: Permukaan Bendali I Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, yang kini tertutup gulma air.

BALIKPAPAN-Kondisi bendungan pengendali (bendali) seluas kurang lebih 5 hektare di kawasan RT 35 Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, kini bendali yang diharapkan mampu mencegah terjadinya banjir ini tertutup gulma air (Salvinia molesta).

Meski demikian, berdasarkan pantauan Balikpapan Pos kemarin (13/3), belum ada tanda-tanda pembersihan gulma maupun pengerukan sedimen yang membuat bendali kian dangkal.

“Cuma bagian dekat pintu airnya aja Mas yang belum tertutup gulma. Makanya, kami khawatir, saat hujan deras air bendali meluap,” kata Ilham, warga sekitar.

“Kalau sudah begini nggak bisa digunakan warga untuk mancing. Bagusnya dijadikan lapangan bola aja,” sindirnya.

Menurut Ilham, tahun 2018 lalu bendali tersebut pernah dibersihkan. “Harusnya jadi perhatian pemerintah, jangan sampai dibiarkan seperti ini,” akunya.

Informasi yang didapat Ilham, kedalaman bendali kini hanya sekira 3 meter. Turun sekira 4 meter dibandingkan tahun 2005 lalu atau usai bendali selesai dikerjakan. “Ini yang dekat pintu air kedalamannya malah tersisa 1,5 meter,” akunya.

Berkurangnya kedalaman bendali itu, menurut Ilham, akibat maraknya pengupasan lahan di daerah hulu serta curah hujan yang tinggi. “Bagaimana tidak dangkal Mas, lahan resapan di sekitar bendali sudah banyak yang berubah menjadi perumahan,” akunya.

Sementara itu, Kepala UPT DPU Balikpapan Misransyah mengaku, pengerukan bendali belum masuk perencanaan di bagian UPT. Ini karena memang kewenangannya belum ada.

“Untuk pengerjaan fisik pengerukan, kami belum bisa melaksanakannya karena pemeliharaan belum diserahkan pemprov ke pemkot,” ujar Misransyah.

Selain itu, keterbatasan alat berat juga menjadi kendala dalam proses pengerukan sedimen.  Pasalnya, UPT DPU tidak memiliki alat berat jenis ekskavator amfibi untuk mengangkat sedimen di bendali.

“Alat kami sendiri hanya mampu mengeruk dari pinggir saja. Sedangkan untuk ke tengah bendali tidak bisa, karena bendali lumayan luas, sekira lima hektare,” pungkasnya. (dan/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X