Gulma Bendali, DPU Angkat Tangan

- Jumat, 15 Maret 2019 | 09:52 WIB
DIPENUHI GULMA: Bozem Perumahan Poka yang juga diserang gulma air.
DIPENUHI GULMA: Bozem Perumahan Poka yang juga diserang gulma air.

BALIKPAPAN-Ternyata bukan hanya Bendali I di wilayah Perumahan Perusda, Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan yang dipenuhi gulma air (Salvinia molesta). Kondisi serupa, bahkan gulmanya lebih banyak, dijumpai di Bozem Perumahan Pondok Karya Agung (Poka), tepatnya di RT 19 Kelurahan Sungainangka.

 Dari pantauan Balikpapan Pos kemarin (14/3), dari luas 1 hektare, hanya beberapa meter saja permukaan bozem yang belum tertutup gulma. “Tertutupnya gulma ini sudah beberapa bulan yang lalu, Mas. Jadi warga yang biasanya sering mancing setiap sore di tempat ini sudah tidak terlihat lagi,” ujar Lamadi, warga sekitar bozem kepada Balikpapan Pos, kemarin.

 Lamadi menyayangkan hal itu bisa terjadi. Pasalnya, bozem berfungsi sebagai penampung sementara air hujan, sebelum dialirkan ke saluran drainase. “Harus instansi terkait sering-sering melakukan monitoring lingkungan. Kalau tidak segera dibersihkan, lama-kelamaan bozem jadi dangkal. Apalagi, kalau sudah tertutup, bahaya bagi mereka yang tidak tahu kalau di situ ada bozem, bisa-bisa tercebur,” bebernya.

 Untuk itu, dirinya berharap instansi terkait segera membersihkan gulma di Bozem Poka. “Setahu saya beberapa tahun lalu, Bozem Poka ini sudah dikeruk dan dibersihkan gulmanya. Tapi, sampai saat ini belum pernah ada lagi,” akunya.

 Sementara itu, Kabid Pengairan DPU Rita membenarkan, bahwa Bozem Poka pernah dikeruk dan dibersihkan gulmanya. Prosesnya pun ditenderkan. “Untuk tahun ini, Bozem Poka memang belum masuk perencanaan DPU. Tapi, coba nanti kami komunikasikan dengan UPT DPU, siapa tahu bisa dibantu minimal pembersihan gulma di permukaan,” ujar Rita.

 Sementara terkait pembersihan gulma Bendali I, Rita mengaku, kewenangannya ada pada Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III di Samarinda. “Jujur kami angkat tangan. Pihak DPU belum bisa melakukan pembersihan di lokasi yang dimaksud sebelum adanya pelimpahan. Bukan hanya di Bendali I, tapi bendali II, III dan IV juga kewenangannya masih di BWS. Kami sudah sering menyurati BWS untuk membantu melakukan normalisasi bendali di Balikpapan,” sambung wanita berjilbab ini.

 Sebelumnya, bendali seluas kurang lebih lima hektare di kawasan RT 35 Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, kini bendali yang diharapkan mampu mencegah terjadinya banjir ini tertutup gulma air

Meski demikian, berdasarkan pantauan Balikpapan Pos Rabu (13/3) lalu, belum ada tanda-tanda pembersihan gulma maupun pengerukan sedimen yang membuat bendali kian dangkal.

 “Cuma bagian dekat pintu airnya aja Mas yang belum tertutup gulma. Makanya, kami khawatir, saat hujan deras air bendali meluap. Kalau sudah begini nggak bisa digunakan warga untuk mancing. Bagusnya dijadikan lapangan bola aja,” sindir Ilham.

Menurut Ilham, tahun 2018 lalu bendali itu telah dikeruk dan dibersihkan gulmanya. “Harusnya jadi perhatian pemerintah, jangan sampai dibiarkan seperti ini,” akunya.

Informasi yang didapat Ilham, kedalaman bendali kini hanya sekira 3 meter. Turun sekira 4 meter dibandingkan tahun 2005 lalu atau usai bendali selesai dikerjakan. “Ini yang dekat pintu air kedalamannya malah tersisa 1,5 meter,” akunya.

Berkurangnya kedalaman bendali itu, menurut Ilham, akibat maraknya pengupasan lahan di daerah hulu serta curah hujan yang tinggi. “Bagaimana tidak dangkal Mas, lahan resapan di sekitar bendali sudah banyak yang berubah menjadi perumahan,” pungkasnya. (dan/rus/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X