DLH Kelola Sampah Pasar Menjadi Kompos

- Senin, 18 Maret 2019 | 10:30 WIB
BERNILAI EKONOMIS: DLH akan mengelola sampah pasar tradisional menjadi kompos guna mengurangi beban di TPA Manggar.
BERNILAI EKONOMIS: DLH akan mengelola sampah pasar tradisional menjadi kompos guna mengurangi beban di TPA Manggar.

BALIKPAPAN-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan akan mengolah sampah organik di seluruh pasar menjadi kompos. Tumpukan sampah akan dipilah-pilah, antara sampah organik (basah) dan sampah anorganik (kering), sebelum dibuang ke TPA Manggar.

Kepala DLH Kota Balikpapan Suryanto mengatakan, sampah di pasar, seperti Pasar Pandansari dan Sepinggan, sudah disiapkan alat pengolahan sampah. “Memang belum maksimal karena kapasitas komposternya kecil, kadang masih banyak terbuang ke TPA. Ke depan kami akan membeli mesin besar untuk mengelola kompos di pasar-pasar,” ujar Suryanto kepada Balikpapan Pos, kemarin (17/3).

Menurutnya, sampah pasar adalah sampah yang berasal dari sumbernya, sehingga dapat menghasilkan kompos dengan kualitas cukup baik.

“Daun sampah yang masih segar di luar kompos, jangan ditumpuk di TPA karena proses pengangkutan dan pengumpulan perlu waktu yang relatif lama. Sehingga, di TPA mungkin saja terjadi pembusukan,” katanya, sembari menambahkan, “Dengan pembusukan, kualitas kompos kurang baik. Makanya perlu alat pengolahan kompos di sumbernya. Ini sangat positif bagi Balikpapan, karena dapat kualitas kompos yang baik dan menghasilkan energi listrik. Karena dilakukan di sumbernya, sampah yang diangkut ke TPA berkurang, biaya transportasi juga berkurang.”

Sementara untuk volume sampah, lanjut Suryanto, Pasar Pandansari menempati urutan pertama, yakni menghasilkan 25-30 ton sampah dalam sehari. Hal ini lantaran pasar ini juga berfungsi sebagai pasar induk. Sementara pasar lain relatif kecil, antara 2-4 ton per harinya.

“Kalau pasar induk di Km 5,5 Graha Indah  dibawa ke Pasar Pandansari. Untuk itulah sampah di pasar induk sampahnya harus diolah,” jelasnya.

Dia berharap tak hanya di pasar, namun restoran, perhotelan, maupun tempat lainnya juga bisa mengolah sampah organik menjadi kompos. “Kami tentunya berharap memilih sampah dari sumbernya, sehingga sampah yang dibuang ke TPA akan berkurang,” akunya.

Ke depan, DLH berencana akan melakukan gerakan kompos secara besar-besaran. Dia pun mengaku sudah melatih warga Balikpapan dan bank sampah untuk membuat kompos dengan baik.

“Ke depan bank sampah juga bikin kompos dan dijual, jadi ada hasil tambahan ini. Target kompos sekarang baru di Kelurahan Gunung Bahagia,” pungkasnya. (dan/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X