Jangan Kaitkan Temuan Upal dengan Money Politics

- Senin, 18 Maret 2019 | 11:06 WIB
-
-

BALIKPAPAN-Sejumlah warga mulai resah dengan adanya temuan uang palsu (upal) di Kota Minyak belakangan ini. Apalagi, temuan itu jelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) pada 17 April nanti.

Sejauh ini, kepolisian baru mendengar beberapa temuan kasus upal. Temuan itu pun hanya hitungan lembar, belum dalam jumlah banyak. Sedangkan terkait isu money politics menggunakan upal, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana menegaskan, temuan upal tidak ada kaitannya dengan money politics.

“Memang ada beberapa kasus (temuan upal, Red). Tapi, jika dilihat jumlahnya sedikit, sehingga kami anggap kriminal biasa seperti kasus sebelumnya. Tidak usah dikaitkan dengan money politics,” terang Ade Yaya, Minggu (17/3).

Dia pun mengajak masyarakat untuk segera melaporkan kepada kepolisian terdekat jika mendapati adanya upal. Hal ini agar cepat dilakukan penelusuran asal mula upal itu. “Tetap waspada. Jika menemukan kasus serupa, laporkan ke polisi terdekat. Semakin cepat dilaporkan, semakin cepat kami lakukan penyelidikan,” tandasnya.

Untuk diketahui, kasus temuan upal terbaru terjadi di Pasar Pandansari, Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, Minggu (10/3) lalu. Seorang pedagang bernama M Sulhan mendapatkan upal pecahan Rp 100 ribu dari salah seorang pelanggannya.

Dia mengakui, jelang Pemilu 2019, upal memang mulai marak beredar di Pasar Pandansari. “Selama 13 tahun saya berjualan di Pasar Pandansari, belum pernah mendapatkan uang palsu seperti ini. Saya khawatir dimanfaatkan oknum tertentu untuk money politics,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Sinar, warga Margasari. Dia mengaku uangnya untuk membayar belanja sempat ditolak karena diduga upal. “Saya tidak tahu kalau itu uang palsu, jadi saya pakai belanja saja. Tetapi, sampai di swalayan, uang saya ditolak karena dianggap uang palsu,” kata Sinar.

Perempuan berwajah ayu ini mengaku tidak tahu asal upal itu. “Saya tidak tahu uang palsu dari mana, karena beberapa uang yang saya terima tidak dari satu orang saja. Langsung saya masukkan ke dalam tas,” imbuh Sinar.

Mereka berharap, kepolisian dapat segera menelusuri asal mula upal yang sempat beredar di masyarakat tersebut. (pri/cal/k1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X