BALIKPAPAN-Volume sampah masyarakat kian meningkat. Untuk itu, perlu inovasi guna mengurangi volume sampah di TPA Manggar. Selain itu, perlu memaksimalkan Perda Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Suryanto menuturkan, berbagai permasalahan sampah memang sulit ditangani. Sebab, warga kesulitan membuang sampah karena minimnya tempat sampah di pinggir jalan.
“Ini sebetulnya ada salah kaprah juga. Tidak usah cepat-cepat harus buang TPS. ‘Kan sudah ditentukan waktunya untuk membuang sampah,” ujar Suryanto.
Pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai hal ini, terutama penambahan TPS di beberapa titik. Ini mengingat sejumlah titik di Balikpapan juga masih banyak penumpukan sampah. Baik itu di atas trotoar ataupun bahu jalan. Untuk itu, pihaknya tengah memesan tempat sampah mobile untuk membantu warga buang sampah.
“Tapi, nanti untuk jalan utama tidak ada lagi. Sifatnya mobile, bukan yang permanen. Jadi nanti ada dua warna, sampah organik dan anorganik,” akunya.
Untuk mendukung perilaku warga yang tidak membuang sampah pada tempatnya, pihaknya berencana akan mencoba penerapan operasi tangkap tangan (OTT) seperti Jakarta. “Nanti kita rencananya akan terapkan juga OTT di Balikpapan seperti di Jakarta itu. Ditangkap bayar Rp 500 ribu, tapi kita Rp 50 ribu aja,” pungkasnya. (dan/vie/k1)
