Konsumsi Daging Kerbau di Kaltim Meningkat

- Sabtu, 23 Maret 2019 | 10:15 WIB
LARIS: Daging kerbau yang ternyata cukup diminati masyarakat Kaltim beberapa waktu terakhir. (ist)
LARIS: Daging kerbau yang ternyata cukup diminati masyarakat Kaltim beberapa waktu terakhir. (ist)

BALIKPAPAN-Minat masyarakat Kaltim terhadap daging kerbau yang dipasarkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtra) ternyata cukup tinggi. Untuk dua bulan terakhir saja, sebanyak 28 ton telah laku di pasaran.

Menurut Kepala Divre Bulog Regional Kaltimra, Arwakhudin Widiarso, produk daging kerbau dengan merek dagang Dagingkita disalurkan melalui 1.009 Rumah Pangan Kita (RPK).

“RPK merupakan program kemitraan antara Bulog dengan masyarakat. Program ini punya misi mendukung jiwa kewirausahaan, sekaligus stabilisasi pangan melalui distribusi pangan pokok yang berkualitas,” kata Arwakhudin Widiarso, kemarin (22/3).

Dia menjelaskan, RPK layaknya sebuah toko atau warung yang dapat dikelola oleh individu, badan usaha, maupun organisasi kemasyarakatan. Pihaknya pun telah dua kali melakukan pengiriman dari Pulau Jawa, yakni sejak awal tahun 2019. “Setiap pengiriman, total daging yang dipasarkan sebanyak 14 ton,” kata dia.

Daging kerbau mulai dipasarkan Bulog dalam rangka menstabilkan harga daging sapi yang melambung dalam beberapa tahun terakhir. Daging ini dipasarkan di Kaltim seharga Rp 80 ribu per kilogramnya.

Di Balikpapan, produk Dagingkita bisa dijumpai di pasar tradisional Pandansari. Permintaannya pun cukup bagus. “Kami akan terus berupaya agar produk dengan merek Kita dikenal masyarakat. Saat ini dari 1.009 RPK di Kaltimra, yang aktif hanya setengahnya. Kami akan optimalkan yang ada,” sebut Arwakhudin.

Produk dengan merek dagang Kita produk Bulog, antara lain, Beraskita, Minyak Goreng Kita, Maniskita, dan Terigukita. Beraskita adalah beras premium yang diklaim pulen dengan kadar amilosa rendah, amilopektin tinggi, serta tanpa pemutih dan pengawet. 

Beras ini dijual dalam kemasan 5 kilogram, 10 kilogram, 25 kilogram, dan 50 kilogram. Yang menarik, Bulog juga mengedarkan beras kemasan 200 gram yang dikemas dalam bentuk sachet. “Beras jenis premium dalam kemasan praktis ini cocok untuk anak kos atau mahasiswa, traveler, dan masyarakat berpenghasilan harian,” ungkapnya. Harga jual eceran tertinggi untuk Beraskita adalah Rp 12.800 per kilogram.

Sementara produk Minyak Goreng Kita dijual dalam kemasan 1 liter. Produk Maniskita merupakan gula pasir dalam kemasan 1 kilogram dan 50 kilogram.  Sedangkan Terigukita hanya tersedia dalam kemasan 1 kilogram. Lebih jauh Widiarso mengatakan, produk kemasan Bulog sudah mulai dipasarkan sekira dua tahun lalu. Beras, gula, dan daging kerbau sejauh ini diterima pasar dengan cukup baik.

Namun, diakui Widiarso, banyak kendala yang dihadapi untuk memasarkan produk komersial Bulog. Khususnya masalah branding. “Selain keterbatasan personel, kami belum dapat memperkenalkan produk secara masif. Contohnya, beras kemasan. Sejauh ini penetrasinya masih belum terlalu dikenal,” kata dia.

Untuk daging kerbau sudah dua kali pengiriman, sekali kirim sekitar 14 ton. Sedangkan beras medium 1.400 ton dan beras premium belum mendapat angka pastinya. Dia menyebutkan, untuk gula permintaannya cukup tinggi. Naik dibanding tahun lalu pada periode yang sama. 

Namun, kemasan karung lebih laku dibandingkan kiloan. Selain itu, beras renceng yang sejatinya sudah diperkenalkan ke pasar tradisional, tapi belum terlalu efektif. 

“Orang masih cenderung beli yang kemasan 5 kilogram. Kemasan sachet belum begitu laku. Awalnya kami ingin menyasar mahasiswa dan masyarakat bawah. Di Kaltim masih harus bekerja keras lagi. Perlahan sedang kami kenalkan. Harga saat ini masih promo yakni Rp 2.500,” tandasnya. (cha/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X