PENAJAM-Jelang Pemilu Rabu, 17 April 2019, Polres Penajam Paser Utara (PPU) mematangkan persiapan pengamanan yakni dengan melakukan simulasi pengamanan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang digelar di halaman Mapolres PPU, Jumat (22/3) pagi.
Kegiatam simulasi pengamanan ini diikuti anggota Kodim 0913/PPU, Satpol PP dan Linmas. Berbagai adegan dipragakan dalam simulasi tersebut, mulai dari patroli gabungan kepolisian, TNI dan Satpol PP pada saat memasuki hari tenang.
Kemudian dilanjutkan adegan distribusi logistik pemilu dari KPU ke PPK dan PPS serta simulasi pemungutan suara. Persiapan itu lakukan untuk mengantisipasi ancaman keamanan logistik pada saat pendistribusian.
Kegiatan persiapan pengamanan Pemilu yang dipimpin Kapolres PPU AKBP Sabil Umar juga dihadiri Dandim 0913/PPU Letkol (Inf) Mahmud, Kajari Penajam Darfiah, Ketua KPU PPU Irwan Sahwana, sejumlah pejabat Pemkab PPU serta organisasi kemasyarakatan (Ormas).
Simulasi pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi demonstrasi dari kubu yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara. Pengamanan barisan terdepan di tempatkan polisi wanita (Polwan). Jika situasi tak terkendali, pengunjuk rasa melakukan aksi anarkis. Maka pasukan huru hara yang dilengkapi dengan tameng, tongkat, senjata gas air mata dan mobil water cannon dikerahkan untuk menghalau pengunjuk rasa. Satu unit mobil ambulans milik Polres PPU juga dipersiapkan apabila ada korban dari dari kubu pengamanan maupun pengunjuk rasa.
“Kita menggelar simulasi pengamanan Pemilu bersama Kodim, Satpol PP dan Linmas untuk memastikan kesiapan anggota yang akan diturunkan untuk pengamanan pada saat pencoblosan dan mengantisipasi terjadinya demonstrasi usai perhitungan suarat suara,” kata Kapolres PPU AKBP Sabil Umar usai simulasi pengamanan Pemilu digelar, kemarin.
Sabil Umar mengungkapkan, sebanyak 350 personel polisi yang disiapkan untuk pengamanan tempat pemugutan suara (TPS). Pengamanan ini akan disebar ke 515 TPS pada H-1 pemungutan suara. Selain kepolisian, TNI dan Linmas juga terlibat dalam pengamanan TPS. Sebanyak 1.230 anggota Linmas atau Hansip yang turut membantu pengamanan TPS. Masing-masing TPS akan dijaga dua anggota Linmas.
“Kalau jumlah personel polisi yang mengamankan TPS akan disesauikan dengan kondisi wilayah. Kalau wilayah tersebut cukup kondusif, tidak menutup kemungkinan satu personel akan memantau empat sampai lima TPS. Kalau kategori rawan maka, satu TPS ditempatkan satu personel,” ungkapnya.
Kapolres menyatakan, PPU juga akan mendapatkan bantuan pengamanan 60 atau 70 personel dari Polda Kaltim.
“BKO dari Polda Kaltim juga ada. Nanti personel BKO ini sebagian nantinya akan ditempatkan di Kecamatan Sepaku. Karena Sepaku cukup mendapat perhatian, karena jaraknya cukup jauh,” terangnya.
Sabil Umar menekankan, kondisi keamanan di wilayah Benuo Taka cukup kondusif. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda gesekan antar calon maupun simpatisan. Namun, cukup menarik perhatian kepolisian pada saat pendistribusian logistik pemilu. Karena kotak suara terbuat dari karton kedap air dinilai tak sekuat dengan kotak suara sebelumnya yang berbahan aluminium.
Dikhawatirkan, ketika pendistribusian turun hujan lebat dan berpotensi merusak surat suara apabila air tembus ke dalam. Meskipun kota suara berbahan karton kedap air ini dibungkus plastik.
“Kami juga sudah mengingatkan komisioner KPU untuk menjaga baik-baik logistik yang ada di gudang. Jangan sampai turun hujan lebat dan terjadi rembesan dan membasahi surat suara. Itu yang harus diantisipasi, jangan sampaia da surat suara kenai rembesan air hujan, sehingga surat suara bolong,” tandasnya. (kad/vie)
