BALIKPAPAN - Pemilu tahun ini terlihat lebih panas dari lima tahun lalu. Khususnya menyangkut dukungan terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pun mengingatkan agar warganya agar sama-sama bisa menahan diri dan tidak membuat suasana kota menjadi menjadi tidak kondusif hanya karena berbeda pilihan
“Kalau pun kita beda pilihan jangan membuat perselisihan, karena ini bagian dari demokrasi kita,” ujar Rizal Effendi kepada Balikpapan Pos, kemarin.
“Mari sama kita menyambut dengan ceria, dengan semangat, tanggal 17 April dan selama proses kampanye kita jaga juga dengan kondusifitas,” sambungnya.
Mantan jurnalis senior ini juga mengingatkan warganya, agar menggunakan hak pilihnya. Karena kata dia, karena tempat pemungutan suara (TPS) dengan rumah warga rata-rata tidak jauh. “Ya kami berharap diatas 70 persen malu juga warga TPS dekat masa tidak datang memilih Presiden, memilih DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota,” akunya.
Menurutnya, setiap satu suara atau hak pilih masyarakat memiliki andil dalam membawa kemajuan kepada negara Indonesia, dan khususnya Kota Balikpapan.
“Karena momen pesta demokrasi ini hanya berlangsung setiap lima tahun sekali. Karena satu suara sangat berguna dalam membawa kemajuan bagi Kota Balikpapan dan negara Indonesia,” katanya.
Rizal mengaku prihatin, jika ada warganya yang tingkat kesadarannya mencoblos sangat rendah. Karena pemilu hanya berlangsung 5 tahun sekali khususnya untuk memilih pemimpin terbaik.
“Sangat prihatin kalau masaih ada warga kota yang tingkat kesadarannya rendah. Ini kesempatan lima tahun sekali, mudah-mudahan sampai 100 persen semuanya menggunakan hak pilihnya,” pungkasnya. (dan/rus)
