Dewan Usul Bentuk Perusda Pangan

- Senin, 25 Maret 2019 | 11:12 WIB
Sandy Ardian
Sandy Ardian

BALIKPAPAN-Kota Balikpapan masih ketergantungan bahan pokok dari luar daerah. Misalnya, sayur-mayur maupun daging sapi yang dipasok dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Oleh karenanya, berbagai bahan pokok harganya cenderung melambung jelang hari raya keagamaan, seperti Lebaran dan Natal, serta tahun baru.

Menurut anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Sandy Ardian, sudah saatnya Balikpapan memiliki perusahaan daerah (perusda) pangan. Hal ini guna menjaga kestabilan harga bahan pokok di pasaran seperti Jakarta.

“Saya kira sudah saatnya Balikpapan memiliki perusda pangan seperti di Jakarta,” kata Sandy Ardian kepada Balikpapan Pos, Jumat (22/3).

Menurut Sandi, perusda pangan ini selain menjaga kestabilan harga bahan pokok, juga bisa dikomersialkan guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan. “Perusda pangan ini bisa mencegah permainan harga bahan pokok oleh distributor. Karena perusda ini murni untuk melayani kebutuhan pangan masyarakat, sehingga harganya pasti sesuai harga yang ditetapkan pemerintah,” terang pria murah senyum ini.

Perusda pangan ini pun tentunya memiliki keuntungan yang cukup besar, mengingat pasarnya sudah jelas. Seperti di Jakarta, para aparatur sipil negara (ASN) sebagian besar berbelanja pada core business milik Pemprov DKI Jakarta.

“Saya optimis perusda pangan ini pasti jalan. Karena setiap hari masyarakat membutuhkan bahan pokok dengan harga terjangkau, seperti telur, daging sapi, ayam, sayur-mayur, serta kebutuhan pangan lainnya,” ujar politikus PKS ini.

Sekadar diketahui, belum lama ini Komisi II DPRD Balikpapan melakukan kunjungan kerja ke DKI Jakarta, guna melihat dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di sektor pangan. Yaitu, PD Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya.  Kedua BUMD ini menyalurkan daging sapi beku, daging segar, daging ayam, bisnis pupuk, rumah pemotongan hewan (RPH), hingga penyediaan areal parkir.

Pada tahun 2017, kedua perusda itu berhasil melakukan penjualan pangan sebesar Rp 247 miliar. Pada tahun 2018 mencapai Rp 448 miliar. Sedangkan tahun 2019 ini, penjualan ditargetkan sekira Rp 500 miliar lebih. Dalam waktu dekat, kedua perusda itu juga akan memperluas lini bisnisnya, yakni pengolahan tulang dan jeroan sapi. (vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X