BALIKPAPAN-Dhomber Aero Festival 2019 yang digelar di Base Ops Lanud Dhomber menampilkan sejumlah pesawat tempur Super Tucano yang melakukan atraksi udara. Komandan Lanud Dhomber, Kolonel Pnb Irwan Pramuda mengatakan, pesawat Super Tucano itu mendarat pada Sabtu (23/3) sekira pukul 21.00 Wita.
“Ini relatif cukup baru pesawatnya. Mereka melaksanakan operasi pengamanan udara dari wilayah barat sampai timur Indonesia. Khususnya Kalimantan, terdapat Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2. Di sana ada potensi yang bisa saja mengancam kedaulatan negara kita,” jelas Irwan, kemarin (24/3).
Selain pameran pesawat Super Tucano, kegiatan itu juga diisi dengan lari 7,3 kilometer dan lomba mewarnai. Mengenai pesawat tempur itu, dirinya mengaku pernah melakukan evakuasi kecelakaan pesawat.
“Jadi, pesawatnya juga digunakan untuk pencarian maupun pertolongan. Selain itu, juga digunakan untuk bantuan sosial daerah banjir yang tidak dapat dijangkau transportasi darat,” katanya.
Dirinya juga memperkenalkan pilot salah satu pesawat Super Tucano, yakni Komandan Skuadron Udara 21, Letkol Pnb Hery Setiawan. “Pesawat ini memiliki kemampuan penembakan dari udara ke darat. Soalnya pesawat ini dilengkapi dengan roket, senjata, dan berbagai tipe bom untuk memburuh musuh di hutan, di mana kontur flight-nya menantang,” akunya.
Pesawat ini biasanya terbang tidak terlalu tinggi lantaran musuh berada di permukaan. Tantangannya adalah harus melakukan manuver di antara bukit-bukit dan menemukan sasaran serta surveilans.
“Super Tucano juga dilengkapi dengan FLIR (forward looking infrared), yaitu untuk mengambil rekaman objek yang dicurigai. Data tersebut nantinya akan diserahkan kepada atasan sebagai dasar pelaksanaan operasi selanjutnya maupun penindakan pada sasaran,” jelas Hery.
Operasi Super Tucano dilaksanakan di seluruh Indonesia, tergantung perintah. Sejauh ini, Super Tucano sudah beroperasi di Ambon, Manado, dan Tarakan. “Ada 16 pesawat, saat ini kami bertugas di Balikpapan,” tandasnya. (cha/vie/k1)
