BALIKPAPAN-Pemkot Balikpapan terus memaksimalkan program-program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Balikpapan 2020.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Balikpapan, Nining Surtiningsih menuturkan ada beberapa masalah pembangunan di Kota Minyak, yang menjadi latar belakang penyusunan program kegiatan.
“Seperti masalah pendidikan, kesehatan dan masalah lainnya,” ujar Nining -sapaan akrab Nining Surtiningsih- kepada Balikpapan Pos, kemarin (25/3).
Menurutnya, ada sekira 32 masalah pembangunan yang menjadi catatan pihaknya. Seperti penurunan angka sekolah, akreditasi puskesmas, kondisi jalan, titik banjir dan genangan. Kemudian cakupan air minum, penataan kawasan kumuh, kriminalitas meningkat, kurangnya sarana-prasarana sosial, serta kekerasan perempuan dan anak meningkat.
“Semua permasalahan tersebut merupakan kendala yang harus segera diatasi untuk pembangunan di Balikpapan,” akunya.
Sementara itu, Wali Kota Rizal Effendi mengaku, salah satu masalah pembangunan di Kota Balikpapan adalah tingginya tingkat pengangguran. “Pengangguran kita cukup tinggi dibandingkan total pengangguran di wilayah Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Adapun penyebabnya, tidak lain adalah kurangnya penyerapan tenaga kerja lokal. “Makanya, kami meminta kepada Pertamina untuk proyek pembangunan kilang minyak itu, menggunakan tenaga kerja kita,” pintanya.
Akan tetapi, kata Rizal, Pertamina memerlukan tenaga kerja yang cepat, yang kredibilitasnya mumpuni. Sementara tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai harapan. “Ini adalah tantangan bagi kami untuk memenuhinya,” lanjutnya.
Untuk mengatasi permasalahan pembangunan, menurutnya, dibutuhkan sinkronisasi, harmonisasi, serta sinergitas antara pemerintah pusat dan pemkot.
Sementara itu, untuk penyusunan RKPD 2020 merupakan lanjutan dari RKPD 2019. Menurut Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Sayid NM Fadli, tidak ada peningkatan anggaran pada RKPD 2020. “Dibanding tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tidak ada defisit. Saya kira ini positif bagi Pemkot Balikpapan,” kata Sayid Fadli.
Menurut Fadli, ada beberapa catatan untuk memaksimalkan RKPD 2020. Di antaranya, membuat skala prioritas terkait kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai serta melakukan penghematan anggaran, dengan mengurangi belanja barang yang tidak terlalu mendesak. (dan/vie/k1)