BALIKPAPAN-Sejumlah sopir bus jurusan Balikpapan-Samarinda dan angkutan kota (angkot) tidak takut akan razia yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) bersama TNI, Polri, dan Satpol PP. Dari pantauan Balikpapan Pos kemarin (27/3), bus dan angkot terlihat masih menaikkan dan menurunkan penumpang di luar Terminal Batu Ampar.
Menurut salah seorang kernet bus jurusan Balikpapan-Samarinda, Ahmad, mereka terpaksa mencari penumpang di luar Terminal Batu Ampar karena harus bersaing dengan taksi gelap.
“Di sini banyak taksi gelap, Mas. Itu mobil-mobil pelat hitam yang parkir, jangan dikira tidak ada tujuan. Mereka cari penumpang juga,” kata Ahmad kemarin.
Menurutnya, apabila tidak ada taksi gelap, kemungkinan bus tidak akan mencari penumpang di luar terminal. Oleh karenanya, dirinya berharap taksi gelap ini ditertibkan instansi terkait. “Kami ini ‘kan berlomba mencari penumpang, Mas. Masalahnya angkot juga berhentinya banyak di sini. Kalau kita tidak jemput bola, ya, enggak makan Mas,” aku dia.
Sementara itu, Hendrawan, warga Batu Ampar menyayangkan kinerja Dishub, yang tidak maksimal melakukan pengawasan terhadap bus dan angkot yang mencari penumpang di luar terminal Batu Ampar. “Ya, percuma saja ditertibkan kemarin, kalau hari ini kembali masih banyak angkot dan bus yang parkir sembarangan,” kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, meski di kawasan itu sudah ada pos Dishub dan terpasang rambu dilarang parkir, namun tidak digubris pengendara bus dan angkot. “Ada memang posnya, tapi percuma kalau nggak pernah ada petugasnya. Jadi, pos ini hanya jadi pajangan saja Mas,” sindirnya.
Hal senada diungkapkan Jumadi, warga Muara Rapak. Dia mengaku kondisi Jalan Pattimura menuju Terminal Batu Ampar kerap macet. Terutama sore hari, akibat banyaknya angkot yang parkir di bahu jalan.
“Harusnya petugas standby di pos untuk menertibkan angkot atau bus yang parkir di bahu jalan. Percuma saja ada terminal kalau tidak difungsikan dengan maksimal,” ujar Jumadi.
Untuk itu, dirinya meminta instansi terkait, seperti Dishub, TNI, Polri, dan Satpol PP agar rutin melakukan pengawasan di kawasan Terminal Batu Ampar. “Setahu saya dulunya ada petugas standby di pos tersebut, tapi beberapa bulan ini sudah tidak ada lagi petugas yang berjaga,” aku Jumadi yang sehari-hari melintas di kawasan Jalan Pattimura.
Sementara itu, pengamat lalu lintas dari Bima Nusantara HSE Center, Amri Muharram mengatakan, setiap penumpang ingin mendapatkan pelayanan transportasi yang cepat, mudah, dan praktis. Oleh karena itu, banyak penumpang memilih naik bus yang parkir di bahu jalan dibandingkan menunggu di dalam terminal.
“Apalagi, masih banyak bus yang ngetem menunggu penumpang di luar Terminal Batu Ampar,” ujar Amri Muharram.
Menurut Amri, pemerintah harus memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan Terminal Batu Ampar, guna memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang. “Saya optimis apabila semua sistem di Terminal Batu Ampar berjalan maksimal, termasuk pengawasan taksi gelap oleh pihak Dishub, maka tidak ada bus dan angkot yang ngetem di luar terminal,” akunya.
Sebelumnya Dishub Balikpapan melakukan razia terhadap sejumlah kendaraan, seperti angkot yang parkir sembarangan di sekitar Terminal Batu Ampar, 26-27 Maret. Menurut Kabid Angkutan Dishub Kota Balikpapan, Izmir Novian Hakim, razia pada Selasa (26/3) lalu menyasar angkot yang parkir sembarangan di kawasan Terminal Batu Ampar. Kemudian Rabu (27/3) menyasar alat berat di kawasan Embarkasi Haji, Batakan, Balikpapan Timur.
“Razia ini merupakan kegiatan rutin dari Dishub untuk memberikan pembinaan terhadap pelaku transportasi dan masyarakat. Tujuannya agar tercipta lalu lintas yang tertib dan lancar,” kata Izmir.
