Ratusan Warga Tionghoa Datangi TPU Km 2,5

- Senin, 1 April 2019 | 11:24 WIB
HORMATI PENDAHULU: Ratusan warga Tionghoa kemarin (31/3) melaksanakan ritual Cheng Beng di TPU Km 2,5, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
HORMATI PENDAHULU: Ratusan warga Tionghoa kemarin (31/3) melaksanakan ritual Cheng Beng di TPU Km 2,5, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.

BALIKPAPAN-Ratusan warga Tionghoa melaksanakan ritual Cheng Beng atau sembayang kubur. Mereka silih berganti menjalani ritual dengan mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tionghoa Km 2,5, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Minggu (31/3). Acara memberi sesajen bagi arwah leluhur ini digelar setiap tahun.

Meski diguyur hujan, namun tak menyurutkan warga Tionghoa untuk ziarah makam leluhur. Berbagai sesajen disiapkan. Mulai dari daging ayam, kue, minuman, hingga pakaian dan uang (bukan asli).

Salah seorang warga Tionghoa, Tjan Hariyanto Chandra menuturkan, Cheng Beng merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan warga Konghucu di makam leluhur.

“Dalam kegiatan ini, warga Tionghoa akan beramai-ramai ke makam untuk sembahyang, bersih-bersih makam, dan mengenang serta mendoakan para leluhur yang telah meninggal,” ujar Tjan Hariyanto Chandra kepada Balikpapan Pos, kemarin.

Adapun tujuannya, kata dia, mendoakan agar arwah leluhur tenang dan masuk surga. Sementara sesajen, kata dia, sebagai simbol agar leluhur juga dapat merasakan apa yang dirasakan orang yang masih hidup.

Salah seorang peziarah, Abay mengaku lebih awal ziarah karena bertepatan dengan hari Minggu. Dia datang bersama keluarganya untuk mengirim doa. “Kegiatan ini hanya dilaksanakan setahun sekali, setiap bulan April. Kalau tanggalnya tak jauh dari tanggal 5 April dan bisa dilakukan seminggu sebelumnya,” sebutnya.  

 Namun, kata dia, ada juga warga Tionghoa yang melaksanakan Cheng Beng sebelum 5 April. Hal itu dilakukan untuk menyiasati agar bisa ziarah ke semua makam keluarga.

“Bisa saja mereka datang ke makam di sini terlebih dahulu, setelah itu mengunjungi makam keluarga lainnya yang berada di luar daerah. Kalau di luar dari Cheng Beng ini, biasanya sembahyang leluhur hanya dilaksanakan di rumah masing-masing” akunya.

Terkait sesajen yang disiapkan, dijelaskan, setelah ritual Cheng Beng akan dibawa pulang dan dimakan bersama keluarga. “Kalau ada teman atau keluarga tak mampu kita bagi-bagilah,” pungkasnya. (dan/vie/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X