BALIKPAPAN-Wali Kota Rizal Effendi melakukan mutasi sekaligus mengukuhkan sejumlah pejabat di balai kota, Selasa (2/4). Pengukuhan disaksikan Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud, Ketua DPRD Abdulloh, pimpinan OPD, serta camat dan lurah.
Para pejabat yang mutasi dan dikukuhkan itu, yakni Fahruddin Harami, kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR) yang dimutasi menjadi staf ahli Bidang Sosial dan Kesejahteraan. Sedangkan posisi Fahrudin digantikan Tatang Sudirja, yang sebelumnya menjabat kepala Dinas Komunikasi dan Informasi. Posisi ini lantas dijabat sementara oleh Kepala Bagian Humas dan Protokoler, Sutadi.
Kemudian, pimpinan Perusda Manuntung Sukses periode 2019-2024, yakni Purba Wijaya selaku direktur utama dan Zaenal Abidin yang menjabat direktur operasional. Sementara Syaiful Bahri ditunjuk menjadi ketua Dewan Pengawas Perusda dan Arzaedi Rahman sebagai anggotanya.
Selain itu, sejumlah jajaran Direksi PDAM Tirta Manggar periode 2019-2024. Masing-masing Direktur Utama Haidir Effendi, Direktur Umum Gazali Rahman, Direktur IPAL Anang Fadliansyah, Direktur Teknik Alif Purnawarman. Sementara untuk posisi Dewan Pengawas PDAM diisi Sekda Sayid MN Fadli, Kabag Hukum Daud Pirade, dan Hendika Swastilukita dari unsur independen yang juga dosen Stiepan.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Rizal Effendi meminta kepada para pejabat yang dimutasi agar segera bekerja. Terutama DPPR, karena masih banyak masalah pertanahan yang harus diselesaikan. Baik itu menyangkut pembebasan lahan ataupun soal IMTN.
“Masalah pertanahan ini sering menjadi perhatian masyarakat. Untuk itu, jangan dianggap mudah, jangan sampai timbul permasalahan di kemudian hari soal pembebasan lahan. Pasalnya, sudah ada pejabat kita yang bermasalah dengan hukum terkait masalah tanah ini,” harap Rizal.
Begitupun Perusda Manuntung Sukses. Dirinya berharap direksi yang baru dapat memaksimalkan aset-aset milik perusda. Ini lantaran masyarakat menilai perusda belum maksimal dalam menyumbang pendapatan asli daerah.
“Kinerja perusda harus lebih baik, apalagi dengan adanya direktur operasional yang kita lantik ini,” aku Rizal.
Dengan dilantiknya jajaran direksi perusda, Rizal berharap kinerja perusda semakin sehat. Dapat menyelesaikan aset-aset pemerintah kota yang belum memiliki legalitas resmi.
Misalnya, Rizal mencontohkan, Kawasan Industri Kariangau (KIK) yang mana masih ada 100 hektare lebih lahan pemkot yang belum bersertifikat. Dia meminta direksi perusda untuk terus memantau perkembangannya agar lahan itu bisa segera dimanfaatkan.
“Mudah-mudahan badan pertanahan janjikan sertifikat selesai bulan ini. Mohon dipantau bersama Dinas Pertanahan. Lahan itu akan kami serahkan ke perusda untuk dikelola bersama pihak ketiga,” tutur wali kota dua periode ini.
Rizal juga khawatir, kinerja perusda tetap tidak berjalan maksimal meski telah dibantu direktur operasional. Kata Rizal, seharusnya perusda juga memiliki direktur umum yang mengatur anggaran dan keuangan perusda. Namun, perekrutan tenaga itu masih terkendala anggaran.
“Harusnya perusda ini di-cover direktur umum. Tetapi, karena seleksi belum berhasil dan anggaran perusda juga terbatas, sehingga belum angkat direktur umum,” pungkasnya. (dan/vie/k1)
