Mulia Banget Pak Tentara, Motivasi Petani yang Gagal Panen

- Sabtu, 13 April 2019 | 10:32 WIB
RINGANKAN BEBAN: Personel Kodim 0904/TNG yang tergabind dalam Brigade Ketahanan Pangan  membantu petani yang gagal panen.
RINGANKAN BEBAN: Personel Kodim 0904/TNG yang tergabind dalam Brigade Ketahanan Pangan membantu petani yang gagal panen.

TANA PASER – Jajaran Kodim 0904/TNG bersama Pemkab Paser terus berupaya memanfaatkan lahan pertanian untuk memaksimalkan produksi dalam upaya menyukseskan program swasembada beras di Kabupaten Paser.

Untuk mewujudkan misi tersebut, Kodim 0904/TNG sejak 2015 lalu membentuk Brigade Ketahanan Pangan  bersama-sama Pemkab Paser secara terpadu dengan lintas sektoral.

Komandan Kodim 0904/TNG Letkol Czi. Widya Wijanarko didampingi Pasiter Kapten Inf Sagiyun mengatakan, peran TNI membantu masyarakat petani untuk perluasan dan pengembangan lahan pertanian diwujudkan dengan adanya Brigade Ketahanan Pangan, beranggotakan Babinsa yang ada di seluruh Koramil di wilayah Kabupaten Paser.

“kami (Kodim 0904) mendukung penuh program yang tengah digalakkan pemerintah dalam rangka ketahanan pangan, yaitu upsus pajale (padi, jagung, dan kedelai),”ujar Dandim Widya diamini Pasiter Sagiyun, Jumat (12/4). 

Dibeberkan Dandim, Brigade Ketahanan Pangan didukung dengan Brigade Alsintan hand tractor roda 2 berjumlah 30 unit, hand tractor roda 4 sebanyak 3 unit, dan  alat tanam padi transplanter 3 unit. 

“Untuk diketahui, berdasarkan data Kodim 0904/TNG, Perkembangan percepatan luas tambah tanam (LTT) Pajale masa tanam   Oktober 2018 sampai Maret 2019, perluasan lahan pertanian jenis padi terealisasi 3.856 ha, kemudian jagung terealisasi 270 ha, sedikitnya 80 personel Babinsa yang tersebar di seluruh Koramil yang ada di Kabupaten Paser untuk membantu petani dalam mengoptimalkan lahan pertanian,” jelas Dandim.

Ditanya kendala yang sering dihadapi petani menurut pantauan Brigade Ketahanan Pangan di lapangan, Sagiyun memberkan sampai saat ini yang dialami petani ialah masih dalam permasalahan pengairan. Karena sebagian besar petani di desa masih mengandalkan  air tadah hujan.

"Kendala bagi petani memang saat ini masih pada permasaahan pengairan, memang masyarakat masih kebanyakan mengandalkan air tadah hujan. Sedangkan saat ini hujan kerap terjadi dengan tidak merata, sehingga banyak sawah warga yang tidak terkena air. Tetapi kalau sudah hujan deras maka sebagian sawah warga juga ada yang sampai terendam air sampai berhari-hari," terangnya.

Untuk itu, dia telah meminta kepada danramil setempat bersama dengan babinsa dan Penyuluh Petani Lapangan (PPL) untuk segera mengajak masyarakat melakukan pengelolaan lahan. Dengan cara memberikan pemahaman terhadap para petani yang gagal tanam dikarenakan sawahnya terkena banjir dan mati untuk segera menanam kembali.

"Data terkait gagal panen petani, akan diajukan kepada dinas terkait untuk memberikan bantuan kepada petani berupa Bibit," pungkasnya. (ian/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X