Kartina Wanita Tua Cekatan

- Senin, 15 April 2019 | 10:32 WIB
Kartina
Kartina

Orang yang telah memasuki usia senja seharusnya menikmati hari tuanya dengan tenang, melepas semua beban dan pekerjaan. Namun, hal itu tak berlaku bagi Kartina (58) yang setia mengabdi di Kelurahan Lamaru untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, serta membayar utang di warung.

 

SOSOK wanita tua ini pasti mudah dijumpai di kantor Kelurahan Lamaru dan dia cukup familiar bagi warga Lamaru. Karena jika mengurus administrasi kependudukan atau mengikuti pertemuan di kantor kelurahan, wanita ini selalu ada. Ya, Kartina bisa dikatakan sebagai cleaning service di kantor kelurahan, karena tugasnya beraneka macam seperti membuat minuman buat staf atau tamu, menyapu, mengepel, membersihkan perlengkapan dapur, menyusun dan merapikan kursi, dan sebagainya. Hal itu dilakoninya sejak 11 tahun silam. Meski usianya tak muda lagi, namun Kartina masih cukup cekatan mengerjakaan tugasnya sehari-hari.

Gaji yang diterima Kartina sebenarnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. Pasalnya, sebagian harus disisihkan untuk membayar utang di warung. Kartina memiliki suami, hanya saja sudah tak mampu bekerja akibat kecelakaan yang dialami. Ya, suaminya terjatuh dari ketinggian saat melakukan perbaikan dapur rumahnya di RT 21 Lamaru. Menurut penuturan Kartina, sang suami tak bisa keluar dari rumah, karena selalu pusing jika terkena pancaran sinar matahari. Kartina juga memiliki anak dan sudah berkeluarga, menetap di kelurahan lain di Kota Minyak.

Kartina tak mengetahui pasti kapan mulai mengabdi di Kelurahan Lamaru. Di memorinya hanya upah Rp 250 ribu per bulan yang didapat kala pertama kali bekerja. “Sudah sepuluh tahunan lebih bekerja di sini (Kelurahan Lamaru,Red.), kira-kira tahun 2007 atau 2008. Pokoknya saya masih digaji Rp 250 ribu saat itu,” kata Kartina saat ditemui media ini selepas mencuci perabotan makan.

Daya ingat Kartina memang mulai berkurang. Bahkan untuk mengingat tanggal lahirnya pun dia tak bisa. Dia hanya tahu dilahirkan di Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

“Saya tak ingat, KTP juga ketinggalan di rumah. Saya ingat itu, ke sini (Balikpapan, Red) tahun awal 1990-an. Dan berpindah-pindah kerja dari warung makan. Sebelum kerja di Lamaru,” ujarnya.

Kini dia merasa bersyukur bekerja di tengah-tengah pegawai kelurahan yang ramah dan memiliki rasa kekeluargaan. Makanya dia betah dan tetap bertahan bekerja sebagai tukang bersih-bersih di kelurahan, meskipun gaji yang diterimanya cepat habis.

“Habis gajian itu langsung bayar utang di warung. Baru utang lagi, begitu gajian tiap bulannya langsung habis bayar utang. Tapi, ada aja pemasukan, kadang pegawai (kelurahan) ada yang ngasih, ya Rp 50 ribu,” pungkasnya. (wal/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X