Meriam Jepang Markoni Atas Bakal Dibuatkan Tangga Siring

- Kamis, 18 April 2019 | 12:48 WIB
SEJARAH: Cagar budaya meriam Jepang di Markoni Atas, Kelurahan Damai, bakal dibuatkan tangga siring, demi mempermudah akses pengunjung.
SEJARAH: Cagar budaya meriam Jepang di Markoni Atas, Kelurahan Damai, bakal dibuatkan tangga siring, demi mempermudah akses pengunjung.

BALIKPAPAN– Terdapat ratusan cagar budaya di Kota Minyak. Diantaranya cagar budaya Makam Jepang di Kelurahan Lamaru, meriam Jepang di Kelurahan Baru Ulu, bunker Belanda, rumah panggung Dahor, dan meriam Jepang di Markoni Atas Kelurahan Damai.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan melalui Bidang Kebudayaan bakal melakukan penataan akses berupa tangga siring untuk menuju lokasi meriam Jepang.

Kabid Kebudayaan dan Olahraga Disdikbud Kota Balikpapan, Ganung Pratikno menerangkan, untuk cagar budaya meriam Jepang di daerah perbukitan Markoni Atas, pengerjaan tangga siring dilakukan di triwulan dua.

“Yang bisa kami lakukan hanya membuat akses tangga siring. Kita mulai triwulan ini, ya April inilah,” kata Ganung Pratikno saat diwawancarai media ini, kemarin (16/4).

Ganung melanjutkan, untuk perawatan yang dapat dilakukan di aset-aset cagar budaya, hanya berupa perawatan biasa, guna mempermudah pengunjung atau sebagai pelindung terhadap cagar budaya. Namun tetap memerlukan teknis khusus. Untuk pengerjaan di meriam Jepang Markoni Atas sendiri menggunakan anggaran sekira 92 jutaan.

“Karena memang harus kita pelihara. Dalam hal ini ada teknik khusus. Jangan sampai kita menyentuh barang yang ada, harus orisinal sesuai asal mulanya. Seperti warna, bentuk, dan posisi awalnya. Pokoknya jangan diubah. Soalnya di situ sisi nilai sejarahnya. Mungkin, kecuali jika terjadi karena faktor alam,” sambungnya.

Dia menjelaskan, dengan tak mengubah orisinalitas cagar budaya dan memberikan edukasi kepada pelajar, dimana jikalau mengunjungi cagar budaya Meriam Jepang, pasti bakal berpikir atau flashback (kilas balik) tentang peristiwa di masa lampau.

“Anak-anak atau bahkan orang dewasa, begitu melihat meriam Jepang Markoni Atas, pasti berpikiran kok bisa di bukit. Serta mengarah ke mana? Oh ternyata ke laut. Itu yang harus dijaga. Merawat atau rehab harus dilakukan, tanpa mengubah keasliannya,” pungkas Ganung. (wal/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X