Disdag Dirikan Kios Penyeimbang Harga

- Kamis, 18 April 2019 | 13:06 WIB
-ilustrasi
-ilustrasi

BALIKPAPAN-Jelang Ramadan dan Lebaran, Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan terus berupaya mengendalikan kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional. Kasi Bahan Pokok Strategis Disdag, Adi Sudarto membenarkan hal tersebut. Sejumlah upaya memang tengah dilakukan pemkot, di antaranya, mendirikan kios penyeimbang harga. Kios ini berada di dua pasar, yakni Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari. 

Untuk Pasar Pandansari merupakan pasar dengan harga bahan pokok termurah di Balikpapan. Sebaliknya Pasar Klandasan dengan harga tertinggi, seperti beras, gula, dan minyak. “Yang perlu diingat dengan adanya kios penyeimbang harga ini bukan menjadi pesaing para pedagang, tapi menyeimbangkan harga kebutuhan,” kata Adi.

Untuk kios penyeimbang di Pasar Pandansari sudah berjalan, sementara di Pasar Klandasan masih ditata. Kios penyeimbang harga di Pandansari juga direncanakan bakal menyediakan daging beku.  “Nantinya daging beku tersebut akan dijual dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah. Pedagang kalau memerlukan daging beku bisa langsung memesan di kios tersebut, harga jualnya harus Rp 80 ribu per kg. Tentunya ada margin dari Bulog,” ujarnya. 

Kios penyeimbang ini disediakan pemerintah melalui Bulog. Daging beku merupakan alternatif bagi masyarakat yang ingin mencari daging yang lebih murah. Untuk diketahui, harga daging segar saat ini sekira Rp 120 ribu per kilogramnya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena ada banyak pilihan. Tergantung masyarakat memerlukan yang mana. Kios penyeimbang ini adalah kerja sama tim TPID. Yang di Pandansari sudah berjalan, sedangkan di Klandasan segera beroperasi,” ungkap Adi.

Dirinya kembali menegaskan, keberadaan kios penyeimbang bukan berarti jadi pesaing pedagang. Tujuannya untuk menyediakan komoditas, seperti beras premium dan medium dengan harga lebih murah.

“Tipe konsumen pasar berbeda-beda. Untuk beras Bulog yang murah belum tentu banyak digemari. Di Klandasan, masyarakat cenderung mencari beras yang berkemasan. Ada pangsa pasarnya sendiri. Kalau untuk Pandansari, pangsa pasarnya juga berbeda,” pungkasnya. (cha/vie/k1)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X