TANA PASER– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Paser memanggil salah seorang sekretaris desa (sekdes) ke kantor Bawaslu Paser, untuk meminta klarifikasi dari yang bersangkutan atas dasar penyebaran informasi melalui akun media sosial berupa Facebook, Twitter dan WhatsApp yang terindikasi memberikan dukungan kepada salah satu calon legislatif.
Divisi Hukum Bawaslu Paser, Nur Khamid menyampaikan bahwa pemanggilan tersebut untuk meminta keterangan dari yang bersangkutan atas apa yang telah disebarkan di media sosial. Berkaitan dengan kerapkali memberikan pernyataan yang diidentifikasi sebagai bentuk dukungan kepada salah satu caleg yang dilakukan oleh salah satu sekdes di Kabupaten Paser.
"Kami sudah panggil yang bersangkutan, alhamdulillah yang bersangkutan bertindak kooperatif dan komunikatif, sehingga hasil yang dari pemanggilan tersebut dapat diterima dengan proses yang tenang," ucap Nur Khamid, Selasa (16/4) lalu.
Khamid menyampaikan bahwa sekdes yang dimaksud adalah Sekdes Random, Fadlul Choliq yang baru saja dilantik pada 6 Februari 2019 lalu. Yang bersangkutan mengaku atas tindakannya tersebut salah. Namun pada dasarnya memang yang bersangkutan ini belum paham aturan yang mengatur permasalahan tersebut.
Fadlul Choli, mengaku mengapreaiasi pelaksanaan penegakan hukum tersebut oleh Bawaslu Paser. Namun dia juga mengaku bahwa dirinya masih terhitung baru di dunia pemerintahan desa. Disebutkan, dukungan yang diberikan kepada salah satu caleg itu hanya dikarenakan ikatan kekeluargaan dengan caleg tersebut.
"Baru sekitar 2 bulanan ini saya menjabat sebagai sekretaris desa, saya juga belum begitu paham terkait aturan pemerintahan di desa terhadap pelaksanaan pemilu, makanya sekarang ini saya masih mencoba menyesuaikan diri terhadap aturan pemerintahan," ujar Fadlul. (ian/cal)
