BALIKPAPAN-Pemilu kali ini memang diwarnai antusias yang tinggi. Tua dan muda berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara (TPS), memilih calon pemimpin negara dan wakil rakyat mereka. Tanpa terkecuali para tahanan Polres Balikpapan.
Sebanyak 98 tahanan Polres Balikpapan mengantre untuk mencoblos di dalam sel tahanan. Petugas KPPS TPS 34 Kelurahan Klandasan Ulu melakukan penjemputan alias TPS mobile. Hal ini untuk menghindari tindakan perlawanan tahanan yang mencoba melarikan diri.
“Ini namanya TPS mobile. Mereka ikut di TPS 34 dekat sini,” kata Kepala SPK Polres Balikpapan, Ipda Sayida Ulfa, kemarin (17/4).
Ulfa mengatakan, sejatinya jumlah keseluruhan tahanan polres sebanyak 111 orang. Namun yang bisa mencoblos hanya 98 orang, lantaran sisanya beridentitas luar kota. “Cuma 98 orang dari 111 orang, karena 13 orangnya itu KTP-nya luar daerah,” sebutnya.
Petugas KPPS hanya membawa satu bilik suara dan satu kotak suara. Para tahanan mencoblos secara bergantian dan memasukkan lima jenis surat suara ke dalam kotak yang dibawa. Polisi tentu menjamin keamanan proses pencoblosan dan tidak ada intervensi mengenai pilihan para tahanan.
“Satu aja kotaknya. Jadi, lima jenis surat suaranya dimasukkan semua jadi satu ke dalam sini. Jadi hak pilih mereka bisa digunakan sebaik-baiknya. Kami di sini menjamin keamanan mereka dan proses pemilu,” pungkas Ulfa.
Sejauh ini memang tak ada kendala dalam pencoblosan di sel tahanan tersebut. Surat suara yang dibawa juga tidak dalam kondisi rusak ataupun sudah tercoblos. Para tahanan pun tampak memahami tata cara pencoblosan dan yakin akan pilihannya. Didampingi petugas KPPS dan Bawaslu, proses pemilihan pun berjalan lancar.
“Memang kami kawal. Sebelumnya ‘kan juga ada sosialisasi dari pihak terkait. Jadi, sejauh ini sih nggak ada kendala dan aman-aman saja,” pungkas dia. (yad/yud/k1)