BALIKPAPAN - Sang arsitek Salahudin sudah bernafas lega. Penantian bersama Persiba Balikpapan membuahkan hasil. Hanya saja, kerja keras sudah didepan mata. Masa libur cukup lama yang didapat anak asuhnya, membuat mantan pelatih Madura FC tersebut fokus membenahi fisik.
Ya, kurang lebih satu bulan, para pemain tidak mendapatkan porsi latihan keras. Padahal, saat dikumpulkan pertama kalinya, latihan yang diberikan begitu berat. Tuntutan tersebut dirasa sangat wajar untuk memenuhi skema yang diinginkan di dalam lapangan. Tentu, pria kelahiran Palembang tersebut menyadari stamina anak asuhnya menurun. Padahal Salahudin merupakan sosok pelatih yang mementingkan stamina. Terlebih, pemain dituntut untuk aktif selama 90 menit berlari.
”Kapan pun disuruh kumpulkan pemain, pasti fokus utamanya fisik dulu. Karena sudah terlalu lama libur. Semoga saja secepatnya, jadi bisa kejar waktu. Karena gak lama sudah memasuki Ramadan,” jelas Salahudin, Minggu (21/4) kemarin.
Selain persoalan fisik, tentu Salahudin akan dipusingkan dengan kekurangan pemainnya. Pun begitu, permasalahan itu akan dilakukan sambil berjalan. ”Sambil berjalan akan mencari pengganti pemain yang keluar,” ujarnya.
Sementara itu, mengetahui investor baru sebentar lagi akan ditunjuk. Sejumlah pemain langsung menjalani program secara mandiri. Salah satunya yang dilakukan Andre Dio. Mantan pemain PS Mojokerto Putra tersebut rutin menjalani latihan untuk mempertahankan staminanya. ”Hanya jaga kondisi saja. Sudah hal biasa dilakukan kalau libur,” ujar Dio.
Sama halnya dengan Dio, Ilhamsyah juga turut menjajal latihan. Bahkan dikemas dalam dua kali sehari. Pemain jebolan Persiba Junior tersebut menilai sebagai pemain sepakbola memang sangat dibutuhkan fisik mumpuni. ”Sambil menunggu kepastian di Persiba, biasanya latihan saja. Biar lebih siap ketika dipanggil lagi. Insya allah Persiba tetap menjadi prioritas utama," akunya. (ham/san)