BALIKPAPAN – Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, berharap, setiap guru dapat memberikan penghargaan kepada anak didiknya, terutama yang mendapat rangking di setiap kelas.
Menurut Hadi, apabila ada sekolah yang tidak memberikan rangking kepada anak didiknya, berarti sekolah itu tidak berlaku adil. Karena, ketika anak itu melakukan kesalahan, pihak sekolah atau guru langsung memberikan teguran bahkan hukuman.
“Inilah namanya sentuhan media kepada anak. Artinya anak akan merasa dihargai dengan apa yang mereka lakukan. Bukan malah hukuman yang diberikan. Karena itu, saya sangat mengapresiasi jika ada guru atau sekolah yang menerapkan rangking atau penghargaan kepada anak didik mereka,” ujar Hadi Mulyadi kepada Balikpapan Pos, kemarin.
Lanjut Hadi, untuk itu anak didik patut dihargai melalui konteks akademiknya.
“Pengalaman saya ketika mengajar dan memimpin sekolah, semua anak mendapat penghargaan. Ada anak yang mendapat penghargaan secara akademik. Ada pula dari kreativitasnya. Itu semua harus dihargai,” jelasnya.
Hadi menjelaskan, pemberian rangking pertama hingga sepuluh adalah pemberian penghargaan akademik. Jika dalam satu kelas siswanya 30, maka pemberian rangking hanya sampai 10 saja. Sedangkan 11-30 diberi penghargaan yang lain.
Pemberian rangking dinilai sangat perlu. Karena, terkadang ada pemberian beasiswa kepada pelajar yang berdasarkan rangking.
“Jika dalam satu sekolah tidak memberikan rangking, maka siswa di sekolah itu tidak akan mendapat beasiswa,” akunya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan, setiap guru memberikan penghargaan atau reward kepada anak didik mereka. Apa pun yang dilakukan anak diharapkan mendapat apresiasi dari guru mereka. (dan/vie)
