Muhammad Sholeh, ASN Difabel Pertama di Balikpapan

- Kamis, 25 April 2019 | 11:57 WIB
Muhammad Sholeh
Muhammad Sholeh

BALIKPAPAN-Tak sedikit orang berharap bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN). Profesi ini dianggap menjanjikan, karena kehidupan terjamin hingga pensiun. Muhammad Sholeh adalah salah seorang yang beruntung. Dia lolos tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui jalur penerimaan difabel. 

Keterbatasan secara fisik tidak membatasi Sholeh. Dia menunjukkan kemampuan seperti orang-orang yang memiliki fisik lebih sempurna darinya. “Biaya kuliah saya dari beasiswa, mau jadi PNS untuk membalas perhatian pemerintah kota,” ucapnya.

Bersama ASN lainnya yang lolos tes CPNS 2018 lalu, Sholeh dilantik pada 24 April lalu. Dia mendapatkan surat keputusan pengangkatan sebagai ASN Kota Balikpapan. Dirinya adalah alumnus Jurusan Ekonomi Manajemen SDM Universitas Mulawarman.

Sebagai ASN, dia ditempatkan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Balikpapan. “Ditempatkan sebagai analis kepegawaian ahli pertama,” kata Muhammad Sholeh. 

Dalam menjalani rutinitasnya, dia mengakui memang ada keterbatasan jika dibandingkan dengan orang-orang lainnya. Jika orang lain bisa mengendarai kendaraan bermotor, dirinya harus menggunakan angkutan umum maupun ojek. Keterbatasannya menjadikannya tidak bisa membawa kendaraan pribadi. 

Namun, hal itu tidak menjadi alasan baginya untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Meski harus mengeluarkan biaya untuk ongkos sehari-hari, namun dirinya tidak mau menyerah. “Kan tidak bisa bawa kendaraan sendiri karena kondisi saya begini,” katanya sambil mengangkat kedua tangan.

Sholeh mengaku, kondisinya ini sudah dia alami sejak lahir. Meskipun tidak memiliki jari tangan, dirinya masih mampu menulis seperti lainnya. Keterbatasan bukan lagi hambatan baginya. Dia sudah melakukan penyesuaian sejak duduk di bangku SD.

Selain memiliki keterbatasan di kedua tangan, artikulasi Sholeh saat berkomunikasi juga kurang jelas. Meski demikian, dirinya selalu menempuh pendidikan di sekolah umum. “Dulu saya sekolah di SMAN 6 jurusan IPS. Semua keluarga juga dukung saya jadi PNS,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPKSDM Kota Balikpapan, Robi Ruswanto mengatakan, pengangkatan CPNS yang menyandang disabilitas memang baru dilakukan pada tahun 2018 lalu, yakni Muhammad Sholeh.

“Iya, baru kali ini ada, dia (Sholeh) jadi penyandang disabilitas pertama yang menjadi CPNS,” ungkap Robi Ruswanto. (cha/vie) 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X