Tolak Penayangan Film Kucumbu Tubuh Indahku, Wali Kota Diminta Bersikap Tegas

- Sabtu, 27 April 2019 | 11:52 WIB
TOLAK KERAS: Ormas Islam dan ormas daerah di Kota Beriman menyerahkan surat penyataan sikap saat bertandang ke kantor redaksi Balikpapan Pos (26/4).
TOLAK KERAS: Ormas Islam dan ormas daerah di Kota Beriman menyerahkan surat penyataan sikap saat bertandang ke kantor redaksi Balikpapan Pos (26/4).

BALIKPAPAN-Penolakan terhadap film “Kucumbu Tubuh Indahku” tak hanya terjadi di Kota Depok. Di Kota Beriman, gabungan ormas Islam, ormas daerah, dan perwakilan majelis taklim menyampaikan penolakan yang sama.

Bedanya, di Depok, penolakan itu langsung datang dari sang Wali Kota, Mohammad Idris yang berani mengeluarkan surat resmi dan melayangkan protes ke Komisi Penyiaran Indonesia. Nah, gabungan ormas di Kota Beriman, menuntut orang nomor satu di Balikpapan berani bersikap tegas seperti halnya di Depok. 

“Kami minta film tersebut jangan sampai diputar di bioskop-bioskop yang ada di Kaltim,” seru Ketua DPW FPI Balikpapan, Habib Umar Al Qadrie.

Habib Umar tadi malam (26/4) bertandang ke redaksi Balikpapan Pos bersama perwakilan ormas Islam, ormas daerah, dan perwakilan majelis taklim. Film “Kucumbu Tubuh Indahku” karya sutradara Garin Nugroho itu menjadi sorotan di beberapa daerah di Indonesia, sehingga muncul petisi untuk menolak film tersebut tayang di bioskop.

Pasalnya, film tersebut memiliki konten negatif dan dapat memengaruhi perilaku generasi muda. Ada pula adegan penyimpangan seksual yang ditayangkan di film tersebut, sehingga dapat memengaruhi cara pandang atau perilaku masyarakat. Terutama generasi muda untuk mengikuti, bahkan membenarkan perilaku penyimpangan seksual.

Habib Umar meminta pemkot, dalam hal ini wali kota Balikpapan, untuk membuat kebijakan dan mengambil sikap menerbitkan surat pernyataan agar film tersebut tidak diputar di bioskop.

“Kalau perlu Pak Wali membuat surat yang ditembuskan ke gubernur Kaltim untuk melarang penayangan film yang tidak mencerminkan budaya Indonesia dan Islam,” desaknya.

Sementara itu, Habib Mas’ud dari Rabithah Alawiyah juga mengutuk keras atas beredarnya film tersebut. Sebab, film itu dapat merusak moral serta tidak mendidik umat dan anak-anak bangsa.

“Jangan sampai film yang berbau LGBT tersebut dibiarkan, pasalnya akan merusak moral anak kita. Apabila diputar di Balikpapan, kami akan mengambil sikap tegas,” tegas dia.

Hal senada disampaikan Ustaz Taufan, mewakili Lembaga Pendidikan Islam. Saat umat muslim sebentar lagi akan menyambut bulan suci Ramadan, jangan sampai film-film seperti “Kucumbu Tubuh Indahku ini” malah diputar. Yang ada malah akan memancing kemarahan.

“Kalau sampai ditayangkan, kami secara bersama-sama akan melakukan tindakan untuk menghentikan penayangan film ini, sebagai bukti kepedulian kami atas kota ini untuk tetap menjadikan Kota Madinatul Iman,” tandas Taufan.

Sedangkan Rona Siregar dari Persaudaraan Muslim Aswaja (PMA) Balikpapan meminta Lembaga Sensor Film lebih jeli agar tidak meloloskan film-film yang berbau LGBT. Pasalnya, film tersebut terlalu vulgar dan berbau pornografi.

“Ke depan, kami akan melayangkan surat ke Lembaga Sensor Film untuk tidak ada lagi film-film berbau LGBT bisa lolos untuk ditayangkan,” ujar Rona.

Rona meminta hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga moral masyarakat Kota Beriman. “Ini tanggung jawab kita semua sebagai bentuk kepedulian kami atas syariat agama dan konsistensi menjaga moral anak-anak kita yang tinggal di Balikpapan,” seru Rona.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X