Ulkus Kornea, Bukan Sekadar Mata Merah

- Jumat, 3 Mei 2019 | 10:30 WIB
dr Albertus Ian
dr Albertus Ian

KORNEA merupakan sebuah jaringan bening yang menutupi bagian depan bola mata. Apabila jaringan kornea mengalami luka terbuka dan kehilangan integritasnya, kondisi ini disebut ulkus kornea, dimana jaringan korneanya cenderung menipis. Ulkus kornea seringkali berhubungan dengan penyakit infeksi dan peradangan di bola mata. Penyakit sangat berpotensi mengancam pengelihatan apabila tidak segera diobati.

Pasien yang mengalami ulkus kornea cenderung merasakan gejala yang berat. Gejala-gejala tersebut antara lain mata merah yang disertai nyeri hebat pada mata, rasa mengganjal pada mata, serta sensitif terhadap rangsangan cahaya. Seringkali mata berair, dan bahkan mengeluarkan kotoran yang banyak. Bila dilihat, terdapat bercak putih pada bagian hitam matanya.

Beberapa faktor risiko terjadinya ulkus kornea antara lain pada pemakai lensa kontak, penderita cacar air atau herpes, pengguna obat tetes mata steroid, pasien mata kering, serta pasien yang mengalami cedera pada korneanya. Penggunaan lensa kontak berisiko terjadi infeksi bakteri atau parasit, terutama bila digunakan pada saat tidur atau berenang, atau pemakaian yang tidak sesuai dengan anjurannya. Virus herpes simplex pada penderita cacar air atau herpes juga dapat menyebabkan infeksi pada kornea dan menyebabkan terjadinya ulkus. Pada sindrom mata kering yang berat, fungsi lubrikasi lapisan luar mata terganggu, sehingga kornea menjadi rentan terhadap gesekan dan mudah terluka.

Luka tersebut merupakan gerbang masuknya mikroorganisme untuk menginfeksi kornea, sehingga dapat terjadi ulkus di kemudian hari. Selain itu, riwayat kontak mata dengan bagian tumbuhan dapat membuat infeksi bakteri atau jamur pada mata. Riwayat trauma yang lain, misalnya tercolok, kelilipan, atau terkena cairan kimia juga berisiko terjadi ulkus pada kornea. Risiko infeksi jamur juga meningkat pada penggunaan obat tetes steroid yang tidak sesuai dengan aturan.

Apabila Anda mengalami gejala di atas dan anda memiliki riwayat salah satu dari beberapa faktor risiko tersebut, sebaiknya Anda segera mengonsultasikan mata anda pada dokter mata. Ulkus kornea yang tidak ditangani dengan baik, akan berdampak sangat buruk pada mata, hingga dapat membuat kornea mata berlubang. Yang terpenting adalah untuk melawan infeksi pada mata dengan antibiotika yang adekuat. Dokter mata akan memberikan antibiotik berdasarkan penilaian dan keadaan mata. Bila diperlukan, dapat digunakan pengobatan yang lebih spesifik, misalnya anti-jamur apabila penyebabnya jamur, atau antivirus apabila ulkus disebabkan oleh virus. Selain itu akan diberikan terapi penunjang berupa obat-obatan anti nyeri.

Perjalanan penyakit ulkus kornea membutuhkan waktu yang cukup panjang. Beberapa mikroorganisme penyebab ulkus juga bersifat agresif, sehingga perburukan dapat terjadi dalam waktu singkat tetapi pemulihannya membutuhkan waktu yang lama. Komplikasi yang mungkin terjadi pada ulkus kornea adalah berlubangnya kornea mata akibat proses penyakit yang berkepanjangan. Selain itu, setelah melewati proses penyembuhan, ulkus kornea juga cenderung meninggalkan bekas luka pada kornea. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran dan kepatuhan penggunaan obat sehingga perburukan dan komplikasi dapat dihindari. Semoga bermanfaat. (*han)

 

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X