Pangdam Cek Kesiapan Pasukan Pamtas

- Jumat, 3 Mei 2019 | 10:45 WIB
PENGAMANAN PERBATASAN: Pangdam Subiyanto didampingi Pasi Ops 091/AS dan para Kabalakdam melakukan pengecekan kesiapan pasukan pengaman pernatasan (Pamtas)  di lapangan Yonif 600 Raider, siang kemarin.
PENGAMANAN PERBATASAN: Pangdam Subiyanto didampingi Pasi Ops 091/AS dan para Kabalakdam melakukan pengecekan kesiapan pasukan pengaman pernatasan (Pamtas) di lapangan Yonif 600 Raider, siang kemarin.

BALIKPAPAN- Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto melakukan pengecekan kesiapan pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 600 Raider Modang (Mdg) yang akan ditugaskan untuk pengamanan perbatasan (pamtas) RI-Malaysia.   Pangdam didampinggi Pasi Ops 091/ASN Kol Inf Hendri Wijaya, Kapendam VI/Mlw Kol Kav Dino Martino, asisten Kasdam  dan sejumlah  Kabalakdam mengecek kesiapan peralatan, perbekalan hingga para personel di lapangan Yonif 600 Raider, Kamis (2/5) siang kemarin.

Dalam pengecekan tersebut, Pangdam Subiyanto memeriksa secara teliti diawali memeriksa amunisi, persenjataan, kelengkapan penunjang tugas, peralatan komunikasi, obat-obatan, buku-buku untuk pembelajaran sekolah, kitab suci agama Islam, Kristen dan lainnya hingga penunjang karya bakti seperti mesin pemotong rumput dan benih-benih . Selanjutnya Pangdam memeriksa perbekalan semua pasukan, serta menegaskan kesiapan para personel untuk berangkat ke medan tugas di perbatasan selama 9 bulan.

“Sekarang saya tanya, apakah kalian sudah siap berangkat tugas ke perbatasan. Kalau ragu-ragu, silakan lapor ke Danyon, nanti supaya silaporkan ke saya, dan secepatnya diganti prajurit lain yang lebih siap,” ujar Pangdam dalam pengarahannya. Ratusan prajurit TNI AD  kompak menjawab “Siaappp…!”.

Pangdam berpesan, dalam tugas selama 9 bulan adalah hari yang panjang dan menjemukan. Karena itulah, para prajurit Pamtas diminta banyak kreasi untuk membunuh kejenuhan. “Isi banyak kreasi yang berguna untuk warga di perbatasan. Kalau banyak kreasi, akan membunuh kejenuhan. Kalian sudah dibekali berbagai macam pengetahuan, diantaranya bercocok tanam. Terapkan di sana. Syukur-syukur ilmunya bisa ditularkan kepada masyarakat setempat,” ujar Pangdam.

Pangdam juga mewanti-wanti kepada pasukan yang bertugas di empat pos yang di sana ada juga tentara Malaysia, yakni di wilayah Long Midan, Bakelalan dan Krayan. “Kalian yang bertugas di empat pos tersebut adalah  yang pilihan terbaik dari yang terbaik. Jaga perilaku kalian di hadapan tentara Malaysia. Junjung disiplin dan motivasi tinggi. Perilaku kalian adalah gambaran TNI, gambaran dari rakyat Indonesia,” tegasnya.

Kepada media, Pangdam mengatakan, pasukan Pamtas nantinya juga diminta mengajar di wilayah perbatasan, khususnya di sekolah-sekolah SD yang kurang guru atau gurunya sedang tugas keluar. “Memang ada permintaan dari sana, agar prajurit TNI yang bertugas Pamtas  mengajar untuk mengisi kekurangan guru,” ujarnya.

Terkait dengan kondisi perbatasan terutama patok batas wilayah NKRI dan Malaysia, Pangdam menyatakan tidak ada masalah. Karena semua titik patok sudah ditemukan dan sudah dilakukan patrol rutin, bahkan patrol bersama tentara Malaysia. Namun demikian, ada hal yang harus diwaspadai oleh prajurit di perbatasan, yakni serangan penyakit berbahaya yakni Demam Berdarah  Dengue (DBD). Karena itulah, Pangdam meminta dokter dan tim medis secara sigap mengevakuasi ke rumah sakit apabila ada prajurit yang terindikasi terkena DBD. Selain itu, dokter dan tim medis diminta memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai bahaya DBD, mengenali gejala DBD serta tindakan pencegahan DBD. “Kalau malaria tidak ada, justru rawan DBD. Karena itulah, kalau ada prajurit terkena demam, agar waspada siapa tahu gejala DBD dan segera dievakuasi ke rumah sakit. Karena DBD apabila lambat  penanganan bisa fatal,” ujarnya.

Terkait dengan keberangkatan Pamtas, Pangdam memperkirakan minggu ketiga bulan Mei ini. “Estimasinya minggu ketiga bulan Mei.  Kalau maju nggak mungkin, biasanya malah mundur. Karena keberangkatan pasukan Pamtas  tergantung angkatan lain yang memberangkatkan, yakni TNI AL. Kalau kapal sudah sandar di Pelabuhan Semayang, berarti akan berangkat. Saat ini sedang menunggu. Yang jelas, sudah siap berangkat,” tegas Pangdam.

Kapendam Dino Martino menambahkan, Pamtas yang akan diberangkatkan sebanyak 450 prajurit TNI AD dari Yonif 600 Raider Modang Manggar.  Sebelum diberangkatkan, mereka mendapatkan bekal ilmu non-tempur tentang imigrasi, bea cukai, hukum dan HAM, pertanian, batas wilayah, perkebunan, hingga mengelola sosial media secara bijak,  mereka lantas mendapat pembekalan untuk mengajar anak-anak sekolah di daerah terluar, tertinggal,  dan terdepan (3T). 

Untuk memberikan pembekalan ini,  Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)  Kemendikbud menurunkan tenaga pengajar senior dari sejumlah lembaga pendidikan, seperti dosen,  Widyaiswara,  UPI Bandung,  Dinas Pendidikan Jakarta,  Dinas Pariwisata Jakarta,  Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)  Kaltim. Para prajurit tersebut mendapatkan pembekalan 40 jam selama empat hari berturut-turut di Aula Yonif 600 Rider/Mdg, Manggar. 

Pembukaan pembekalan yang mengusung tema “Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Kompetensi dalam Proses Pembelajaran di Kelas Kepada Personel TNI AD di Daerah Terluar, Tertinggal, Terdepan (3T)”, sebulan yang lalu dihadiri Dirjen GTK Kemendikbud Supriano, Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, Kasdam VI Mulawarman (Mlw) Brigjen TNI Richard Tampubolon, Pati LO Brigjen TNI Nanang, dan sejumlah perwira menengah di lingkungan Kodam VI/Mlw.

 Supriano mengatakan, para prajurit TNI AD yang dibekali mengajar ini nantinya siap mengisi kekosongan jam pembelajaran di wilayah perbatasan. “Tujuannya bukan menggantikan guru, tetapi TNI AD dalam tugasnya di perbatasan ikut mengisi kekosongan jam belajar.  Karena di perbatasan sering dihadapi kenyataan sekolah kekurangan guru, sekolah yang jangkauannya susah, anak-anak yang tidak sekolah nanti bisa didekati personel TNI AD agar mau sekolah.  Orangtua yang tak menyekolahkan anaknya, bisa didorong oleh personel TNI untuk menyekolahkan anaknya lagi,” ujar Supriano, teman satu kelas SMA Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa ini.

Para personel TNI AD dibekali lima kemampuan, yaitu penguatan pendidikan karakter, bela negara, kecakapan hidup, kepanduan, serta baca, tulis dan hitung (calistung). (ono)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X