BALIKPAPAN–Selain memperhatikan kesejahteraan guru ASN, Pemkot Balikpapan juga memperhatikan kesejahteraan para guru honorer.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Muhaimin, untuk saat ini kesejahteraan guru honorer di Balikpapan sudah semakin baik. Sebelumnya guru honorer mendapat gaji sekira Rp 1,8 juta, tetapi saat ini naik menjadi Rp 2,7 juta.
“Ya, memang nilainya masih dibawah Upah Minumum Kota (UMK) Balikpapan sekitar Rp 2,8 Juta,” kata Muhaimin, kepada Balikpapan Pos.
Lanjut Muhaimin, dengan menggaji sekitar Rp 2,7 juta setidaknya untuk tahun 2019 ini Disdikbud mendapat tambahan anggaran dari APBD kota untuk gaji honorer sebesar Rp 8 miliar untuk gaji guru honorer SD dan SMP.
“Untuk di Balikpapan jumlah guru honor SD sekitar 1.000 orang. Sedangkan guru honor SMP sekitar 600 lebih,” akunya.
Menurut Muhaimin, meskipun ada tambahan 133 tenaga pengajar. Namun ia mengakui masih mengalami kekurangan tenaga guru karena banyak yang pension.
“Kami hanya mengusulkan sepertiga dari jumlah ideal. Padahal sekarang guru SD kita jumlahnya sudah sama dengan non PNS. Kalau selama ini, kekurangan guru kami atasi dengan pengangkatan guru honorer,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku, terkait gaji guru honer yang belum sesuai UMK, dipengaruhi oleh kemampuan keuangan Pemkot. Pasalnya, gaji untuk guru honorer masih dibebankan pada APBD kota.
“Selama ini masih ditanggung APBD kota padahal kami berharap bisa dialihkan ke APBN, melihat keuangan kota yang belum baik,” aku Rizal.
“Tapi Kedepan tidak menutup kemungkinan tetap kami akan perbaiki, misalnya honorer diganti dengan sistem kontrak kerja tapi kesejahteraan guru honorer lebih diperhatikan lagi,” pungkas Rizal. (dan/vie)