Sehari Bisa Raup Rp 500 Ribu, Hafal Peziarah Rutin

- Minggu, 5 Mei 2019 | 11:59 WIB
LAHAN REZEKI: Momentum jelang puasa menjadi sebuah harapan bagi sebagian anak-anak yang tinggal di sekitar tempat pemakaman umum. Mereka mendapat upah dari para peziarah usai membersihkan makam.
LAHAN REZEKI: Momentum jelang puasa menjadi sebuah harapan bagi sebagian anak-anak yang tinggal di sekitar tempat pemakaman umum. Mereka mendapat upah dari para peziarah usai membersihkan makam.

Momentum bulan suci Ramadan sangat dinanti oleh sebagian anak-anak yang tinggal di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Km 0,5, Muara Rapak, Balikpapan Utara. Banyaknya peziarah yang datang membawa berkah tersendiri bagi mereka.

 

DENGAN alat seadanya seperti kain lap, sapu lidi, dan catok semen, anak-anak membersihkan makam. Sesekali mereka saling bercanda. Tak ada raut wajah lelah. Mereka berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada para peziarah yang menyewa jasanya. Usai bersih-bersih, anak-anak itu lantas diberi upah dengan nominal bervariasi. Dalam sehari, mereka bisa meraup upah Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.

Hal itu yang tampak di TPU Km 0,5, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara. Di antara mereka, bahkan telah memiliki pelanggan. “Kadang orangnya (peziarah, Red) baru datang, kita sudah berlarian menunjukkan kuburan keluarganya. Soalnya sering berziarah, hingga saya hafal di mana-mana saja kuburan keluarganya,” kata salah seorang anak pembersih makam, Risky Fajrianto, kemarin (4/5).

Risky mengungkapkan, bila sudah memiliki langganan, maka dirinya akan mendapat upah lumayan besar. “Biasanya yang cepat kami hafal itu yang ngasih uang yang besar, Rp 10 ribu atau bahkan Rp 100 ribu. Kalau kaya gitu, pasti kami ingetin di mana saja kuburan keluarganya,” sambungnya.

Dalam membersihkan makam, lanjutnya, ada kalanya dilakukan secara berkelompok. “Biasa sendiri saja. Kalau per tim itu, maksimal tiga atau empat orang saja. Soalnya kalau banyak orangnya, dapatnya juga sedikit kalau dibagi-bagi,” terangnya yang kini bersekolah di salah satu SMP di Balikpapan.

Dia bersama teman-temannya pun berusaha agar peziarah yang menggunakan jasa mereka tidak kecewa. “Kalau tiga hari mau puasa baru ramai. Bahkan sehari bisa Rp 300 sampai Rp 500 ribu. Uang itu bisa digunakan untuk beli baju Lebaran, buat buka puasa, atau main PS (PlayStation, Red) saat puasa,” ungkapnya.

Kebahagiaan mereka semakin bertambah tatkala bertemu pemain sepak bola nasional yang datang berziarah. Mereka pun mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Selain rasa suka, dia juga menjelaskan duka selama menjadi pembersih makam. Yakni, mendapat upah sangat kecil.

“Beberapa tahun lalu ada Ponaryo Astaman yang berziarah. Kalau dongkolnya itu sudah bersihkan kuburannya, dibayar cuma Rp 5 ribu dan dibagi empat orang. Kami juga tak jarang ketemu teman atau guru. Pertamanya sih malu-malu, tapi lama-lama juga biasa,” tuturnya

Sementara itu, pembersih makam lainnya, Muhammad Gusti menuturkan, tak jarang peziarah meminta dirinya membacakan ayat suci Alquran. “Kadang ada yang minta tolong bacakan surah Yasin. Nah, kalau disuruh bacakan, bayarannya berbeda jauh. Bisa Rp 200 ribu, paling rendah Rp 50 ribu. Makanya saya bukan hanya bawa peralatan untuk bersihkan kuburan, tapi juga bawa surah Yasin,” jelas Muhammad Gusti. (wal/rus/k1)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X