SALAH satu keluhan yang timbul selama menjalankan ibadah puasa adalah sakit kepala. Sakit ini digambarkan sebagai rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala yang bersifat setempat atau menyeluruh . Parahnya lagi bisa menjalar ke wajah, mata, gigi dan leher karena semua bagian di kepala adalah sangat peka terhadap rasa nyeri.Dan sifat nyeri ini sangat subjektif sekali, tergantung respon dari masing-masing pribadi sehingga ada yang dikeluhkan ringan ,sedang dan berat.
Pada dasarnya nyeri kepala dapat dibagi menjadi dua bagian.Yang bersifat primer berupa migrain umum, dan nyeri kepala tegang otot. Sedangkan yang bersifat sekunder seperti nyeri kepal sesudah kecelakaan, nyeri kepala karena penyakit lain di tubuh, penyakit hidung dan penyakit mata.
Pada orang yang berpuasa biasanya sakita kepala yang muncul berupa migren yang kambuh. Ini dirasakan mengganggu sekali karena timbul tiba-tiba dan biasanya pada satu sisi kepala, berdenyut, terasa menusuk-nusuk dan rasa kepala ingin pecah.Terkadang sampai timbul mual dan muntah.
Penyebab yang tersering adalah adanya perubahan adaptasi tubuh terhadap faktor lingkungan seperti stres, kurang tidur, terlalu banyak beraktivitas dalam sehari, atau rasa lapar yang semakin menjadi saat menjelang sore hari , kesibukan tertentu, makanan tertentu atau , kelelahan fisik dan mental, dll.
Penyakit migrain juga dapat kambuh saat darah kekurangan gula, atau biasa disebut Hypoglikemi yaitu tubuh mulai kekurangan zat gula. Atau bisa juga karena tubuh mulai kekurangan cairan tubuh yang disebut dengan dehidrasi. Bagi perokok dan yang mempunyai kebiasaan minum kopi sering juga kambuh sakit kepalanya karena konsumsi kafein dan aktifitas merokok tiba-tiba terhenti.
Beberapa kiat yang bisa dilakukan adalah saat berbuka dan sahur, jangan lupa makan ataupun minum yang mengandung zat gula. Demikian juga saat sahur, bisa susu ataupun teh manis. Jangan lupa perbanyak minum air diantara waktu buka dan sahur untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
Bulan puasa ini juga menjadi moment yang tepat untuk mengurangi konsumsi tembakau secara bertahap, sehingga sehabis puasa diharapkan bisa berhenti kebiasaan merokok. Pengaturan jadual kerja yang tepat juga diperlukan sehingga bisa memberi kesempatan tubuh untuk istirahat.
Yang penting juga bagaimana kita bisa mengendalikan kecemasan kita terhadap pencetus kambuhnya migrain karena kecemasan akan memberat rasa sakit. Selamat menjalankan ibadah puasa dan tetap sehat selalu. (*han)