Legitnya Omzet Bisnis Wadai Talam

- Kamis, 9 Mei 2019 | 16:36 WIB
LARIS: Karyawati Wadai Talam usaha yang dikembangkan Rhumy di tengah kesibukannya melayani permintaan pembeli.
LARIS: Karyawati Wadai Talam usaha yang dikembangkan Rhumy di tengah kesibukannya melayani permintaan pembeli.

BALIKPAPAN-Tidak sedikit masyarakat yang menjadikan penganan tradisional sebagai hidangan wajib saat berbuka puasa. Tidak terkecuali kue olahan Rhumy yang dipopulerkan dengan sebutan Wadai Talam. Cukup tersohor di kalangan penikmatnya, Rhumy pun berinovasi dengan memperkenalkan varian baru untuk memanjakan konsumen setianya.

Sejak pukul 11.00 Wita kios Wadai Talam milik Rhumy yang ada di bilangan Gunung Guntur sudah dipadati pembeli, setiap harinya. Tepatnya sejak hari pertama Ramadan. Padahal waktu berbuka puasa sekira 7 jam lagi. Bebas dari antrean hingga pilihan jenis kue yang lebih banyak menjadi alasan pengunjung berburu kue olahannya sejak dini. Sebab, jelang waktu berbuka puasa ledakan konsumen tidak terbendung. Risiko kehabisan ditambah antrean yang mengular bakal menghadang.

"Ramadan memang buka lebih awal, sore sudah habis. Alhamdulillah tiap hari ramai," kata Rhumy ditemui di sela aktivitasnya berjualan, kemarin. Saking tingginya peminat selama Ramadan, volume produksinya kontan meroket. Mencapai 100 loyang per hari. Padahal saat hari normal, produksinya hanya 8 loyang per hari.

Ia mengisahkan, bisnisnya dibangun sejak tahun 2012, tujuh tahun lalu. Awalnya Rhumy berjualan di pasar Ramadan. "Saat itu banyak yang request, agar berjualan di luar Ramadan, akhirnya buka stan sampai sekarang," ulasnya. Adapun wadai merupakan bahasa Banjar yang artinya kue, sedangkan talam merupakan loyang alias wadah yang terbuat dari alumunium.

Disebutkan, total ada 12 jenis kue yang ditawarkan. Tentu saja dengan kelezatan yang lekat di lidah. Kedua belas jenis kue yang ditawarkan di antaranya habang hijau, hula hula, karaban, sari pengantin, putri selat, lapis beras cokelat, pandan durian, nangka susun hingga aneka puding. Ada juga lapis India rasa pandan dan gula merah, sarimuka lakatan dan hamparan tatak yang menjadi kue terlaris.
Ramadan tahun ini, ia pun mengeluarkan varian baru yakni habang putih.

Menggunakan standar ukuran yang dipakemkan sejak awal usaha merupakan faktor yang membuat kualitas rasa terjaga baik. "Meski sedang berpuasa, rasa enggak berubah," akunya.

Rupanya konsumennya tidak hanya masyarakat umum tapi juga sejumlah pejabat. Bahkan telah menjadi pelanggan tetapnya sejak lama. Tidak hanya diburu saat Ramadan tapi juga dipesan khusus untuk konsumsi hari raya.

Itu belum termasuk para mitra alias reseller yang turut memasarkan kue olahannya. "Reseller sudah ada sejak lama. Makanya produksi terus meningkat karena enggak hanya konsumen langsung tapi juga untuk reseller, apalagi permintaan dari reseller juga tinggi," pungkasnya. (dra/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X