Masyarakat Nelayan Dukung Pengeboran Eni untuk 5 Sumur

- Senin, 13 Mei 2019 | 10:09 WIB
PEMAPARAN: Nina Soraya mensosialisasikan pengeboran Eni.
PEMAPARAN: Nina Soraya mensosialisasikan pengeboran Eni.

SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kalsul bersama KKKS Eni melakukan sosialisasikan kegiatan pengeboran enam sumur dengan 40 nelayan Balikpapan dari Kecamatan Balikpapan Timur dan Selatan beberapa waktu lalu. Pihak Eni akan melakuan kegiatan pengeboran untuk 5 sumur eksplorasi mulai bulan Juli 2019 ini.

Jarak sumur pengeboran degan kota Balikpapan sekitar 120 KM. Namun diharapkan masyarakat nelayan dapat mendukung kegiatan tersebut, dimana pada saat mencari ikan tidak memasuki daerah terlarang dengan jarak 500 meter dari Rig selama pengeboran berlangsung.

Diungkapkan Sustainability Manager Eni, Nina Soraya, pihaknya selalu menjaga hubungan baik dengan komunitas yang juga menjadikan laut sebagai penghidupannya yakni nelayan. Sejak awal Eni mel-akukan aktivitas, sudah sering berkoordinasi dan komunikasi dengan nelayan.

“Kegiatan pengeboran akan dilakukan mulai bulan Juni 2019 nanti. Walaupun jarak sumur dengan kota Balikpapan sangat jauh, namun kami berharap nelayan dapat mendukung kegiatan tersebut. Pada saat mereka mencari ikan tidak memasuki daerah terlarang dengan jarak 500 meter dari rig selama pemboran ber-langsung,” terang Nina.

Program pengeboran Eni ini mendapat apresiasi dari nelayan yang hadir, salah satunya tokoh nelayan Manggar Iskandar menyampaikan, pihaknya mendukung program pemerintah dalam mencari cadangan-cadangan migas seperti Eni. Bahkan sejak jauh-jauh hari dan sering kali Eni mengundang nelayan untuk berdiskusi dan mensosialisasikan kegiatan yang akan dilakukan kedepan.

“Kami sudah sering diajak berdiskusi dan mendapat sosialisasi dari Eni sebelum mereka beraktivitas. Inilah yang membuat kami memahami dan memberikan dukungan dengan program yang akan dilakukan. Yang terpenting kami dari nelayan masih bisa mencari ikan di laut dan tidak saling menggangu,” ujar Iskandar.

Untuk informasi, dalam pengembangan Lapangan Merakes ini Eni akan membangun anjungan, pengeboran beberapa sumur, dan pembangunan pipa bawah laut (subsea) sepanjang 60 km. Pipa ini akan menghubungkan anjungan di Lapangan Merakes ke fasilitas produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) Jangkrik.

Merakes East terletak 33 kilometer (km) arah teng-gara dari Lapangan Jangkrik yang juga dioperasikan Eni. Selain itu, hanya 3 km di timur Lapangan Merakes. Pengeboran sumur dilakukan hingga kedalaman 3.400 meter (measured depth/MD) di kedalaman air 1.592 meter.

Eni telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001. Saat ini memiliki portofolio asset besar dalam eksplo-rasi, produksi dan pengembangan. Eni adalah operator East Sepinggan dengan menerapkan kontrak gross split melalui anak perusahaannya Eni East Sepinggan Limited. Di blok itu, Eni East Sepingan Limited memegang 85% hak kelola. Sisanya dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi Sepinggan Timur sebesar 15%

.Kegiatan produksi Eni di Indonesia saat ini terletak di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, terutama melalui Lapangan Jangkrik, di wilayah kerja Muara Bakau. Lapangan ini menghasilkan produksi lebih dari 650 MM scfd.

Kontrak blok East Sepinggan berlaku selama 30 tahun sejak 20 Juni 2012 dan berakhir pada 19 Juli 2042. Sementara setelah berubah kontrak menjadi gross split, bagi hasil yang didapatkan mengandung komitmen untuk menggunakan kandungan dalam negeri atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). (ikl)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X