Buat Hal Ini, Pemkab Pakai Dana Tak Terduga

- Selasa, 14 Mei 2019 | 10:24 WIB

PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan merogoh dana tak terduga untuk rekonstruksi penanganan longsor yang terjadi di SDN 017 Sepaku.  Besaran anggaran tak terduga yang digunakan belum ditentukan. Karena Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) bersama instansi terkait sementara melakukan pendataan. “Pak Sekkab (Tohar) sudah menginstruksikan agar longsor di SDN 017 Sepaku segara ditangani. Anggaran tak terduga rencana akan digunakan untuk penanggulangan lonsgor tersebut,” kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD PPU Nurlaila pada media ini, kemarin (13/5).

Sering sekolah sepanjang 25 meter yang longsor dapat mengancam bangunan yang lain. Nurlaila menyatakan, pembenahan siring sekolah harus dilakukan secara menyeluruh.

Jika, yang ditangani hanya siring yang terdampak longsor, dikhawatirkan titik yang lain akan mengalami hal yang sama. Karena kontur tanah cukup labil. Apalagi Desa Bukit Raya salah satu desa di Kecamatan Sepaku yang masuk zona rawan longsor.

“Kami sarankan tidak hanya yang longsor saja yang disiring kembali. Tapi, 75 meter keliling sekolah harus disiring jugam” ujarnya.

Sekkab PPU Tohar membenarkan, penanganan longsor di SDN 017 Sepaku akan menggunakan dana tak terduga. “Kalau ini tidak segera ditangani, maka akan membahayakan aset kita yang lain. Ada ruang kepala sokolah, ruang belajar, perpustakaan, musala dan UKS yang terancam. Maka pendekatan yang dutempuh dengan menggunakan dana tak terduga sepertu penanganan jembatan di Desa Tengin Baru tahun lalu,” ujarnya.

Untuk menggunakan dana tak terduga tersebut, Tohar menekankan, BPBD harus mempersiapkan  data administrasi yang dipersyaratkan. “Rekap datanya harus lengkap, jangan salah-salah,” tandasnya.

Sebelumnya, siring ,  SDN 017 Sepaku di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepakulongsor sepanjang 25 meter dengan lebar longsor 12 meter pada Sabtu (10/5) lalu. Belasan bagunan sekolah juga terancam karena titik longsor ke bangunan hanya sekira tujuh meter.

Longsor tersebut terjadi setelah guyur hujan selama tiga hari. Tim BPBD PPU terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan dan identifikasi bangunan yang terancam terdampak gerusan longsor.

Berdasarkan data BPBD PPU, terdapat 13 ruang di SDN 017 yang terancam terdampak, jika terjadi longsor susulan. Yakni, enam ruang belajar, kantor kepala sekolah, ruangan guru, perpustakaan, laboratorium, gudang, UKS dan Musala.  (kad/rus)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB
X