ADA APA..?? Pemeriksaan Penumpang Asal Singapura Diperketat

- Jumat, 17 Mei 2019 | 10:57 WIB

BALIKPAPAN-PT Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan langkah antisipasi penyebaran virus cacar monyet. Yakni, dengan memeriksa penumpang asal Singapura.

“Karena hanya satu penerbangan dari Singapura. Kami sudah sepakat prosedur itu kami jalankan. Kami on di terminal internasional, mudah-mudahan tidak menyebar masuk ke wilayah Indonesia melalui SAMS Sepinggan,” kata General Manager (GM) PT AP I Balikpapan, Farid Indra Nugraha.

Penularan virus cacar monyet terungkap setelah pihak berwenang Singapura mengonfirmasi kasus tersebut pertama kali terjadi di wilayahnya. Didapati seorang warga Nigeria yang tiba di Singapura, 28 April lalu. Pria 38 tahun itu dinyatakan positif terjangkit virus cacar monyet pada 8 Mei. Penyebaran itulah yang dilakukan Indonesia melalui pintu masuk bandar udara. 

Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan mengantisipasi penularan cacar monyet atau monkeypox dengan memeriksa suhu badan penumpang yang baru mendarat. Pemeriksaan tersebut langsung ditangani KKP, yaitu pemeriksaan penumpang dari Singapura setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Lanjut dia mengutarakan, PT AP I telah meminta KPP untuk siaga melakukan pemeriksaan bagi penerbangan yang terjadwal maupun tidak terjadwal. Sehingga mereka siap mengantisipasi, bila ada penumpang yang datang dan menderita sakit cacar monyet di tubuhnya.

“Kami pastikan akan ditangani dengan baik. Mereka sudah siap mulai dari fasilitas peralatan maupun penanganan jika ada yang terjangkit cacar itu,” ungkapnya.

Petugas, terang Farid, akan melakukan pengecekan terhadap setiap penumpang yang datang dari penerbangan Singapura untuk melihat kondisi tubuh hingga pengambilan sampling. Hal ini agar memastikan virus cacar monyet tidak masuk ke Balikpapan.

“Nanti kita scanner, kita sampling, dilihat apakah akan terdeteksi,” tuturnya.

Selama ini, dia menegaskan SOP telah ada dan dijalankan KKP, namun pemeriksaan detail tidak dilakukan terhadap seluruh penumpang. Untuk itu, warga diminta tidak panik atau khawatir lantaran pihaknya akan mengawasi penularan penyakit ini dari penumpang yang terindikasi terjangkit virus tersebut.

“Yakinlah kami sudah menjaga bersama KKP dan mereka garda terdepan kami mem-backup kegiatan di bandara. Kami akan semaksimal mungkin, jadi jangan khawatir,” pungkasnya.

Apa Itu Cacar Monyet?

Melalui rilis tertulis dari Kemenkes RI yang disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Anung Sugihantono M.Kes. kepada DW Indonesia, cacar monyet didefinisikan sebagai penyakit akibat virus yang ditularkan ke manusia melalui binatang, seperti monyet, tikus gambia, dan tupai.

Penularan pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Namun, sangat jarang ditemukan kasus penularan dari manusia ke manusia.

Wilayah di mana kerap ditemukan penyakit cacar monyet secara global, yaitu Afrika Tengah dan Barat seperti, di Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gabon, dan Sudan Selatan.

Bagaimana Pengobatannya?

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X