BALIKPAPAN- Beberapa anak tampak berkerumun di teras rumah milik Roelyta Aminuddin. Mereka terlihat asyik membaca dan melihat gambar di buku-buku yang tergeletak di lantai. Pemandangan itulah yang tersaji saat Balikpapan Pos mengunjungi Taman Bacaan An-Nissa di Kampung Literasi, Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, Sabtu (18/5) sore.
Saat masuk ke dalam rumah cat putih itu, ribuan buku tampak tersusun rapi di rak buku. Bahkan masih ada buku-buku yang tergeletak di ruang tamu dan menunggu disusun di dalam rak buku.
"Buku yang belum disusun ini lagi dibuat tanda di bagian punggung agar memudahkan pembaca untuk memilihnya. Warna merah untuk novel, warna biru untuk buku agama, dan warna kuning tanda untuk buku-buku motivasi," ujar Roelyta.
Awal mula Roelyta terpikir untuk menciptakan taman bacaan itu, lantaran mengetahui bahwa saat ini minat membaca masyarakat cukup memprihatinkan. Dengan membuat konsep taman bacaan, ibu dua anak ini pun berharap ke depan generasi muda lebih bisa menjadi gemar membaca, karena dengan membacalah maka akan mengetahui segala informasi.
"Saya kebetulan dari dulu suka membaca. Jadi sering beli buku, sering penasaran kalau ada orang terlihat membaca, makanya langsung cari tahu bukunya dan membelinya. Jadi lama-kelamaan buku saya banyak, terakhir saya kepikiran untuk membuat taman bacaan, terlebih mengingat saat ini minat membaca masyarakat itu sudah menurun," ujarnya.
Sampai saat ini, tercatat sudah ada lebih dari 5.000 buku dari benerapa genre terpampang di taman bacaan yang terletak di Jalan Gajah Mada No 19 RT 9 Kelurahan Klandasan Ilir Balikpapan Kota itu. Jumlah itu tentu sangat fantastik mengingat taman bacaan itu baru berdiri tahun 2011 yang lalu.
"Jadi setelah membuat taman bacaan, saya langsung mengurus legalitas. Makanya sudah ada legalitas dari dinas terkait," ujarnya.
Karena gencar menyuarakan pentingnya membaca, lokasi taman bacaan masyarakat itu pun sudah mendapat Anugerah Kampung Literasi tahun 2017 yang lalu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
"Kemarin juga 'kan disini ada kegiatan lomba mural. Pertamina meminta kami menjalankan CSR, jadi kami membuat acara muralnya bertema literasi, dan itu sebenarnya untuk menggalakkan kembali budaya membaca dengan media mural. Makanya semua tema mural tentang motivasi mengenai literasi," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua RT 9 Kelurahan Klandasan Ilir ini.
Roelyta pun berharap ke depannya anak-anak muda lebih memerhatikan atau fokus berkegiatan untuk mengajak masyarakat supaya gemar membaca.
"Harapan saya maunya lebih banyak anak muda yang menggalakkan motivasi supaya lebih banyak lagi orang yang gemar membaca. Di sini saya senang karena ada mahasiswa yang jadi relawan untuk menjaga. Saya sebut relawan karena tak digaji, kami memang tak mungkin memberi gaji, karena kami memang menggratiskan semua orang untuk membaca. Jadi siapa saja bisa membaca dan meminjam buku dari Taman Bacaan Masyarakat ini," pungkasnya. (m4/cal)
