Dana Penanganan Longsor SDN 017 Rp 500 Juta

- Senin, 20 Mei 2019 | 10:51 WIB

PENAJAM- Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggunakan biaya tak terduga untuk penanggulangan longsor di SDN 017 Sepaku di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku. Anggaran biaya tak terduga yang disiapkan pemerintah untuk tahun ini sebesar Rp 2 miliar. Namun, anggaran biaya tak terduga tersebut yang akan digunakan penanggulangan longsor antara Rp 400 juta sampai Rp 500 juta.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) PPU Tohar menyatakan, anggaran yang disiapkan untuk penanganan longsor sebesar Rp 500 juta, tak hanya digunakan untuk penanganan fisik. Tapi, anggaran tersebut telah termasuk untuk operasional dan penjagaan.

“Kita menggunakan pendekatan siaga darurat. Jadi, untuk operasional kawan-kawan yang melkukan konsolidasi, pemantauan, penjagaan data pelaporan dan teknis telah termasuk di Rp 500 juta,” kata Tohar pada media ini, kemarin (19/5).

Tohar menekankan, penanganan longsor perlu dilaksnakan secepatnya. Karena bangunan sekolah terancam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU sementara memproses dokumen yang persyaratnya untuk penggunaan biaya tak terduga. “Kita berharap dokumennya secepatnya selesai,” imbuhnya.

Kepala Ex-Officio BPBD PPU ini menerangkan, penanganan siring sekolah yang longsor tersebut menggunakan cor beton. Diharapkan penanganan tersebut dapat bertahan lebih lama. “Secara teknis, kita melakukan pendekatan siring beton untuk menggantikan yang sebelumnya hanya menggunakan kayu ulin,” ujar Tohar.

Sebelumnya, siring SDN 017 Sepaku di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku longsor sepanjang 25 meter dengan lebar longsor 12 meter pada Sabtu (10/5) lalu. Belasan ruangan sekolah juga terancam karena titik longsor ke bangunan hanya sekira 7 meter.

Longsor tersebut terjadi setelah hujan yang mengguyur selama tiga hari. Tim BPBD PPU terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan dan identifikasi bangunan yang terancam terdampak gerusan longsor. Berdasarkan data BPBD PPU, terdapat 13 ruang di SDN 017 yang terancam jika terjadi longsor susulan. Yakni, enam ruang belajar, kantor kepala sekolah, ruangan guru, perpustakaan, laboratorium, gudang, UKS, dan musala.  (kad/cal)

Editor: adminbp-Admin Balpos

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X