BALIKPAPAN-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus berupaya memberdayakan perempuan di Balikpapan. Salah satunya dengan menggelar pelatihan membatik yang diperuntukkan bagi kaum ibu di sepuluh Kampung KB. Diharapkan pelatihan ini membuat mereka mandiri dan meningkatkan ekonomi keluarga.
Kabid Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan DP3AKB, Syafaah menuturkan, tujuan dari pelatihan membatik juga untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), kreativitas, dan income atau pendapatan ibu-ibu di 10 kampung KB. Di antaranya di Kelurahan Karang Jati, Mekar Sari, Teritip, Lamaru, Manggar dan Muara Rapak.
“Program ini sudah berjalan sejak beberapa tahun belakangan,” ujar Syafaah, kemarin.
Menurutnya, bukan hanya membatik, tahun lalu juga ada kegiatan membuat tas ramah lingkungan. Ada sebanyak 60 orang yang mengikuti pelatihan ini. “Mereka dilatih dari proses awal menulis batik di kain, hingga proses finalisasi menjadi kain batik yang bisa digunakan,” akunya.
Dalam membatik itu, pihaknya menggandeng Rumah Batik Shaho, salah satu pembuat batik khas Balikpapan. Menurutnya, program pemberdayaan perempuan di Kampung KB itu dilakukan setiap tahun dengan berbagai program.
“Pada tahun ini kami melatih membatik, tahun lalu membuat tas. Anggaran yang disediakan tidak besar, kecil sekali, hanya Rp 32 juta. Tapi yang terpenting bagaimana kegiatan dapat berjalan dengan maksimal dan ibu-ibu dapat menerima manfaatnya,” akunya.
Melalui pelatihan ini ditargetkan para ibu bisa menghasilkan produk batik terbaik. “Setelah ikut pelatihan membatik ini, diharapkan semua peserta pelatihan bisa membatik dan mengembangkan kreativitasnya. Sehingga bisa menghasilkan produk-produk unggulan dan mampu berwirausaha,” kata Syafaah.
Dia menambahkan, tahun ini ditargetkan ada penambahan satu, sehingga total ada 11 Kampung KB di Kota Balikpapan. “Targetnya tambah satu Kampung KB di Karang Joang. Tahun ini targetnya sudah bisa terealisasi,” tandasnya. (cha/vie/k1)
